
Departement Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya mengadakan lokakarya Pendirian Klinik Biopreneur. Kegiatan yang diadakan diruang Sidang lt. 5 MIPA Center UB, Sabtu,(20/7/2024).
Acara ini mengudang pemateri Kepala pusat Pengembangan Entrepreneurship, startup dan Inkubator Bisnis, Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains dan Tehnologi (DIKST) Universitas Brawijaya,Inggang Perwangsa Nuralam, SE., MBA., Ph.D, yang menyampaikan materi tentang “ Strategi Pembinaan Mahasiswa Dalam Pengembangan Wirausaha Melaui Hilirisasasi Hasil Penelitian dan inkubator Bisnis”.
Menurut Kepala Departement Biologi Yoga Dwi Jatmiko, S.Si., M.App.Sc., Ph.D, lokakarya tersebut dimaksudkan sebagai wahana diskusi dan brainstorming tentang strategi persiapan pendirian dan program kerja Klinik Biopreneur ditingkat department.
“KLinik Biopreneur ini didirikan dengan tujuan memberikan peningkatan atmosfir kewirausahaan dilingkungan department dari mahasiswa dan dosen, kita butuh tahu informasi apa saja kegiatan-kegiatan yang bisa dijalankan disebuah Klinik Biopreneur,” kata Yoga.
Klinik Bioprenur atau istilahnya Inkubator Bisnis ini diharapkan mempunyai berbagai macam peran, salah satunya untuk pendampingan, pelatihan, bahkan sampai tahapan proses inkubasi bisnis.
“Biopreneur secara teori sudah ada dan harapanya kita ingin menerapkan tahapan-tahapan inkubator bisnis di lingkungan tingat department” sambungnya.
Kegiatan workshop internal yang dilakukan ini melibatkan perwakilan dosen yang mewakili kelompok minat peneliti dan beberapa perwakilan himpunan mahasiswa yang minat kewirausahaan.
Lebih lanjut kepala Department Biologi tersebut menerangkan Lokarya ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari lokakarya sebelumnya yang bersifat lebih umum, yaitu tentang strategi peningkatkan minat usaha pada mahasiswa dan perumuskan kurikulum yang kemudian ditindak lanjuti untuk proses srategi pendirian inkubator bisnis.
Yoga mengaku kegiatan itu memang khusus diadakan karena di prodi S1 Biologi mendapatkan hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka ( PKKM). Sebagai aktivitas dari hibah PKKM tersebut salah satunya diadakanya workshop tersebut.
Disampaikannya pada hari sebelumnya ada kegiatan Biopreneur Competision. Dalam kegiatan tersebut beberapa kelompok mahasiswa diundang untuk menyampaikan pitching dab mempresentasikan ide usahanya. Yang berhasil masuk 3 besar akan diberi hibah dan dibiayai dengan mendapatkan dana 10 juta rupiah untuk menjalankan usahanya dalam periode waktu yang sudah ditentukan.
Setelah tahap realisasi usaha tersebut berjalan baik, nanti bisa dikembangkan lagi untuk diajukan kemitra dengan sumber pendanaan yang lebih besar lagi dengan harapan tim tersebut sebagai pelaku wirasuaha akan tetap menjalankan usahanya setelah selesai studynya nanti.
“Dengan proses penelitian yang cukup panjang dalam bidang biologi, biopreneur merupakan potensi usaha yang berbasis sumberdaya hayati, jadi apapun yang berhubungan dengan keanekaragaman hayati atau konservasi lingkungan kita dorong untuk menjadi peluang usaha baru yang nantinya menjadi starup alumni-alumni kami yang tentu saja melibatkan dosen-dosen yang menjadi mentornya,memberikan supervisi untuk memberikan masukan dan saran pengembangan produk,” pungkas Yoga. (KAN/Humas UB)