
Hemalia Kusumadewi, mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) yang tergabung dalam kelompok 70 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2024, menginisiasi program Kelas Mimpi untuk remaja di Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.
Program ini bertujuan mencegah pernikahan dini yang menjadi masalah serius di desa tersebut. Berdasarkan data Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Banyuwangi, tercatat 27 kasus pernikahan dini per bulan Juli 2024 di desa ini.
Kelas Mimpi dilaksanakan di tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Wongsorejo, yakni di SMPN 1 Wongsorejo pada Kamis, (18/07/2024), MTs Islamiyah, Jumat (19/07/2024), dan MTs Bustanul Ulum, Sabtu (20/07/2024).
Program ini ditujukan bagi siswa kelas 2 dan 3 dengan fokus pada pengembangan diri, pemahaman tentang pentingnya pendidikan, kesehatan reproduksi, serta dampak negatif pernikahan dini.
“Kami memberikan pemahaman kepada remaja bahwa pendidikan adalah kunci masa depan yang lebih baik dan mendorong mereka untuk merencanakan pendidikan hingga jenjang lebih tinggi. Selain itu, melalui diskusi kelompok dan presentasi, para peserta diajak untuk memahami dampak negatif pernikahan dini serta pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Tim kami juga mengajak remaja menggali minat dan bakat mereka serta merencanakan langkah-langkah mencapai tujuan hidup,” papar Hemalia.
Mahasiswi angkatan 2021 tersebut menyampaikan, Program Kelas Mimpi mendapat sambutan positif dari para peserta yang menunjukkan antusiasme dan motivasi untuk terus belajar dan meraih cita-cita mereka. Dukungan dari pihak sekolah dan pemerintah desa turut menyukseskan pelaksanaan program ini.
“Saya besar harap, kelak program ini dapat memberikan dampak positif dalam menekan angka pernikahan dini di Desa Wongsorejo dan menginspirasi para remaja untuk berani bermimpi serta mengejar masa depan yang lebih cerah,” tutur Hemalia. [Hilya/Irene]