Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Mohamad Maulidan (FP), Muhamad Rafif Fakhri (FP), Rifky Tahara Wibowo (FP), Irfan Jesia Abyakta (FILKOM), dan Wine Fitria Cristally (FP) dibawah bimbingan Novi Haryati S.P.,M.P. membuat “Kanigara Djamoer Sebagai Inovasi Penambah Cita Rasa Masakan Alami pengganti Monosodium Glutamat (MSG)”.
Pembuatan produk penyedap alami “Kanigara Djamoer” tersebut berawal dari keresahan tim melihat banyaknya generasi micin yang semakin meningkat sementara kepedulian masyarakat terhadap kesehatan, dalam penggunaan penyedap dari bahan alami masih kurang.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yaitu jamur merang, jamur kuping, biji bunga matahari (Kuaci), bawang merah, bawang putih, dan lada, produk tersebut diyakini dapat membantu dalam penanganan kasus generasi micin dan solusi pengganti MSG buatan.
“Produk penyedap rasa alami Kanigara Djamoer dapat digunakan sebagai penambah cita rasa alami untuk pengganti MSG non-alami. Kandungan yang dimiliki salah satunya bisa meningkatkan imun tubuh yang sangat dibutuhkan di masa pandemi saat ini. Karena menggunakan 100% bahan alami sehingga sangat aman dikonsumsi oleh semua kalangan,” kata Ketua tim Mohamad Maulidan.
Kanigara Djamoer saat ini dijual dengan harga Rp 9.000 untuk kemasan botol 100 gram dan Rp 1.000 untuk kemasan sachet 10 gram.
Setelah melalui seleksi proposal, Kanigara Djamoer berhasil lolos pendanaan PKM Kewirausahaan yang diadakan oleh Dikti Kemendikbud yang diikuti oleh sekitar 67.743 tim dari seluruh Indonesia. (MLD/Humas UB).