Salah satu permasalahan pelik terkait kualitas hidup di masyarakat adalah adanya pengaruh pernikahan dini terhadap preverensi stunting pada anak. Salah satu yang menjadi penyebab masih tingginya angka stunting atau kekerdilan di Indonesia adalah maraknya pernikahan dini. Masalah inilah yang menjadi latar belakang diciptakannya poster digital oleh sekelompok mahasiswa dari departemen Seni Rupa Murni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya.
When The Mother is a Child adalah karya tim Burnout Chaos yang terdiri atas Anak Agung Istry Kavya D, Mega Krisna Wulandari, Yoga Panji Sudrajat, serta Sugianto dan dibimbing oleh Dyaningrum Pradhikta, S.Sn., M.Ds. Poster ini, menurut Sugianto selaku perwakilan tim, mengangkat masih maraknya pernikahan dini. ”Dewasa ini, pernikahan dini banyak menyerang anak-anak, khussunya di Jawa Timur sendiri. Dari sini, kami mengeemas poster ini dengan visual seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dengan air mata yang jatuh mengikuti seragamnya yang dilepas paksa”, jelasnya.
Tidak hanya poster, kampanye melawan pernikahan dini pada anak ini pun dituangkan oleh Burnout Chaos dalam bentuk komik strip lima halaman. ”Kami menggunakan ilustrasi visual yang menggemaskan dan bahasa yang mudah dipahami, supaya makna dan nilai yang terkandung dapat sampai ke hati para pembaca”, terang mahasiswa angkatan 2020 ini.
Dari poster dan komik ini, Sugianto dan timnya berharap mencegah pernikahan dini. ”Harapannya, poster ini bisa menjadi bahan renungan bersama, bagaimana anak=anak melakukan yang seharusnya, bermain, belajar dan bermimpi”, pungkasnya.
Dari poster ini, tim Burnout Chaos berhasil membawa pulang predikat Juara II dalam kompetisi Lomba Inovasi Digital Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional di Universitas Pendidikan Indonesia. (VQ)