Merebaknya berita bohong atau hoax dapat memberikan dampak buruk di masyarakat. Terlebih lagi, hoax yang berkaitan dengan kesehatan, khususnya tentang Covid-19. Inilah yang mendasari lima orang mahasiswa Program Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya dalam membuat film Kabar Baik Untuk Indonesia.

Bima British Junior, Bayu Prasetyo (Desain Grafis), Dilla Arianti (Keuangan dan Perbankan), Adelia Atma Pradipta (Teknologi Informasi) yang tergabung dalam tim Vokasinema membuat video music etnik untuk kampanye anti hoax. “Kami dari tim Vokasinema membuat karya video musik etnik dengan judul : Kabar Baik Untuk Indonesia. Konsepnya kampanye hindari berita hoax Covid-19 dengan gabungan unsur cerita, tari, dan alat musik tradisional – modern”, ujar Bima.
Tim yang dibimbing oleh Muhammad Daniel Septian, S.T., M.Ds ini merupakan delegasi dari UB dalam ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) tahun 2021. “Lomb aini merupakan edisi ketiga dari Pusat Prestasi Nasional Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Repubilk Indonesia”, terangnya melalui pesan singkat. Keigatan ini, imbuh Bima, melombakan lima cabang divisi, yang dilaksanakan sejak Mei hingga September 2021.
“Kami berada di Divisi III, Video Digital Pendidikan. Jumlah pesertanya ada 318 tim, dari 1717 perguruan tinggi di Indonesia”, jelasnya. Kabar Baik dari Indonesia menyumbangkan medali Juara II kompetisi yang diadakan di Universitas Andalas ini, dan menempatkan UB di peringkat 4 dalam ajang tersebut. (VQ)