K3L UB Gandeng PT Capi Adakan Pelatihan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum

Pelatihan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum Kemnaker RI bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan Universitas Brawijya pada Jumat (27/9/2024) secara resmi ditutup oleh Sekretaris Universitas Dr. Tri Wahyu nugroho, Sp., M.Si.

Selain dihadiri oleh Sekun Universitas Brawijaya, kegiatan yang berlangsung di Tjakra Hall, lantai 2 The Shalimar Boutique Hotel ini turut pula dihadiri oleh Kepala Divisi K3L UB Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, St., M.Kes., serta Direktur PT. Centra Artha Prima Indonesia (CAPI) Ardi Simbolon.

Kegiatan pelatihan dan sertifikasi ini sendiri diadakan oleh Divisi K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan) Universitas Brwaijaya bekerjasama dengan PT. Centra Artha Prima Indonesia (CAPI) yang merupakan Perusahaan Jasa K3 resmi yang ditunjuk oleh Kementrian untuk salah satunya adalah melakukan Pelatihan K3 Umum dan berlangsung selama kurang lebih tiga minggu yang dimulai pada 11 September hingga 27 September 2024.

Dalam laporannya, Kepala Divisi K3L UB Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, St., M.Kes., menyampaikan syukur atas terselenggaranya kegiatan ini serta kebanggaannya kepada seluruh peserta yang telah menyelesaikan semua kegiatan mulai dari pembukaan, penyampaian materi, Praktek Kerja Lapangan, Seminar dan juga ujian sertifikasi K3 umum serta penutupan.

“Pada siang ini semua peserta telah menyelesaikan semua kegiatan mulai dari tanggal 11 September yaitu pembukaan langsung kemudian materi sampai terakhir hari ini tanggal 27 September, dan lhamdulillah berjalan dengan lancar sehingga untuk saat ini peserta dinyatakan lulus,” ujar Prof. Qoqom.

“Jadi kemarin setelah mengikuti pelatihan jadi tahu apa yang harus dilakukan setelah mendapatkan sertifikat, ada tanggung jawab besar disana untuk laporan 3 bulanan. Karena memamng tanggung jawab ahli K3 umum itu berat,” tambahnya.

Prof. Qoqom juga menyampaian harapannya agar kedepan divisi K3L yang telah direstui pimpinan, InsyaAllah tahun 2025 dapat membentuk P2K3 dimana nantinya akan dapat memudahkan dalam koordinasi antara pusat dan juga fakultas maupun unit unit yang ada di lingkungan Universitas Brawijaya.

“Sehingga ketika kita maumelakukan supervisi yaitu asesment lapangan kita tidak bingung lagi mau menghubungi kemana, sehingga panjang sekali SOP nya padahal itu ada sesuatu yang urgent, karena asessment disini kan tidak hanya siang tetapi juga malam kemudian juga ada monev. Kami garis bawahi divisi K3 itu bukan sesuatu yang menakutkan tetapi mengaudit sesuatu yang tidak sesuai itu bagaimana kita bisa meminimalisirnya,” pungkasnya.

Sedangkan Sekun UB, dalam sambutnnya menyampaikan bahwa kapasitas dan kapabilitas peserta pelatiahan nanti memang diharapkan menjadi garda depan terkait keselamatan, kesehatan kerja di lingkungan Universitas Brwaijaya.

“Kita sedang bertranformasi menuju international university, dimana institusi selalu diukur suitability-nya. Jadi suitability ini menjadi penting. Jadi kalau kita ditunjang dengan sistem yang bagus, tetapi K3 nya gak jalan ya tidak akan pernah tercapai,” ujar Tri Wahyu.

Ditambahkan Tri, bahwa hal ini adalah iktiar awal, karena memang K3L ini divisi yang baru satu tahun dimana tugasnya adalah pengembangan SDM melalui sertifikasi kompetensi teman-teman di masing-masing fakultas, masing-masing unit dan juga melakukan audit, yang memang spesifik berbeda dengan SDM maupun SPI tetapi pada bidang kesehatan dan keselamatam kerja di lingkungan UB.

“Nah mungkin diawal bisa jadi nanti kita diskusikan di level fakultas dan unit kedepan kalau nanti mau menjadi sesuatu badan khususnya berarti minimal harus ada OTK, tetapi pada saat ini saya rasa yang terpenting adalah pengetahuan yang diperoleh oleh para peserta yang bisa menjadi bekal untuk menjadi mentor dengan sertifikat yang nanti bisa menjadi rujukan di masing-masing fakultas dan unit apabila ada masalah terkait K3, itu yang diharapkan,” jelas Tri.

Diakhir sambutannya Sekun berharap kegiatan pelatihan ini tidak berakhir disini, dimana selanjutnya bisa dirancang mungkin berikutnya adalah untuk pelatihan dan sertifikasi K3 spesialis.

“Saya kira semoga menjadi ilmu yang bermanfaat yang bisa kita implementasikan yang kita peroleh selama pelatihan dua minggu lebih bisa kita aplikasikan untuk mengembangkan Universitas Brawijaya menjadi kampus yang unggul yang bertaraf internasional,” harapnya. (ron/humasub)