Disampaikan oleh Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi, Dwi Budi Santoso, SE., MS, bahwa begitu ketatnya persaingan dunia kerja saat ini, misalnya saja untuk menjadi dosen di Universitas Brawijaya perlu lulusan S2 dengan status cumlaude. Dengan demikian tidak semua lulusan mahasiswa dapat diterima bekerja di dunia kerja. Oleh karena itu perlunya jiwa kewirausahaan agar mahasiswa dapat langsung menggeluti usahanya sendiri ketika lulus kuliah. “Sebuah institusi akan meningkat akreditasinya jika semua lulusannya dapat langsung bekerja, termasuk universitas kita,” ujarnya dalam kuliah tamu peningkatan jiwa kewirausahaan, Kamis (12/10/2017).
Kuliah Tamu yang diadakan oleh Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB ini digelar mulai pukul 13.00-15.00 WIB. Acara bertempat di Aula Gedung F Lantai 7 FEB UB dengan mengundang 3 pemateri dari praktisi bisnis yang juga merupakan lulusan Ilmu Ekonomi. Ketiga pemateri menyampaikan materi yang dimoderatori oleh Affan Irhamsyah dari jurusan Ilmu Ekonomi 2015.
Beberapa pesan yang sempat disampaikan oleh pemateri antara lain seperti pengalaman kiat-kiat mulai berbisnis, cara menentukan target dalam berbisnis, sampai dengan sosial entrepreneur. Pengalaman awal mula dalam berbisnis disampaikan oleh pemateri pertama yakni Muhammad Faiz Sanad. Ia menjelaskan bahwa pengalaman pertamanya adalah jualan memakai gerobak lalu sempat pernah rugi karna uang dibawa kabur rekan kerja, lalu bangkit lagi dengan menjadi seorang dropshipper, sampai dengan akhirnya sekarang ia mempunyai omzet ratusan juta dengan bisnis kaos yang ia tekuni.
Tidak jauh dari yang disampaikan oleh pemateri 1, selanjutnya pemateri 2 yakni Dinar Hana menyampaikan cara dalam berbisnis. Cara yang disampaikan dalam kuliah tamu siang itu yakni menyetel target setinggi mungkin, sehingga walaupun target tidak terealisasi sempurna maka target akan terealisasi sedikit dibawah target impian. Selain itu, Canggih Sakina sebagai pemateri ketiga melengkapi materi yang telah disampaikan pemateri sebelumnya bahwa dalam berbisnis perlu 3 hal yang diperhatikan yakni profit, sosial, dan lingkungan. Kebetulan ia sendiri juga sebagai penggerak Malang Care yang merupakan kegiatan mulia sociopreneur yang memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat malang setiap weekend.
Diikuti oleh sebagian besar mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UB, acara diakhiri dengan sesi tanya jawab. Antusias mahasiswa pun semakin tinggi pada sesi ini, sekitar 10 mahasiswa menyampaikan pertanyaannya yang kemudian dijawab oleh pemateri, seperti salah satu pertanyaan yang disampaikan oleh Tubagus dari Jurusan Ilmu Ekonomi 2015 yang diajukan kepada Pemateri 3. “Bagaimana memberi semangat kepada diri sendiri serta tim agar kegiatan mulia Malang Care ini tetap berjalan?”. Pertanyaan itu kemudian langsung dijawab, “pertanyaan ini sangat menarik, jadi begini mas tubagus Malang Care ini bisa terlaksana karena saya dan rekan kerja sudah terbangun kesadaran dan komitmen yang sama untuk 5 hari bekerja dan setengah hari dari sisa waktu untuk melakukan kegiatan sosial” paparnya. Selanjutnya acara ditutup dengan promosi Komunitas Baru anak Ilmu Ekonomi yakni Komunitas Dana Syariah. [lista/Humas UB]