Menjelang kali ketiga pelaksanaan Napak Tilas Marathon dalam rangka Dies Natalis ke-62, Universitas Brawijaya melalui Rumah Sakit Universitas Brawijaya dan Klinik Universitas Brawijaya menyediakan tim emergensi yang dilengkapi dengan berbagai peralatan, yang akan diturunkan sejak Sabtu (4/1) hingga finis pada Minggu (5/1).
Kedua unit Kesehatan ini masing-masing menurunkan masing-masing 1 ambulans. RSUB misalnya, menurut dr. Aurick Yudha Nagara, SpEM akan mengirimkan 2 orang driver, 1 dokter dan 1 perawat.
“RSUB menyediakan ambulans advance yang akan berangkat bersamaan ke titik start di Pendopo Agung Mojokerto. Sebelumnya, juga akan ada skrining akhir para pelari. Jika ada yang peserta dengan nadi diluar rentang 40-100 per menit, atau ada hipertensi, maka tidak diizinkan untuk lari”, jelasnya.
Tim kesehatan, menurut Aurick, memfokuskan pada antisipasi gawat darurat seperti henti jantung, sumbatan jantung, heat exhaustion, hipotermi, hipoglikemi, dehidrasi sedang berat dan trauma. “Sedangkan untuk antisipasi non gawat darurat adalah untuk kasus kram otot dan cedera ringan”, imbuh dosen Fakultas Kedokteran ini.
Selain RSUB, Klinik UB juga menyediakan layanan kesehatan selama marathon. Tim ini mengirimkan1 orang dokter, 1 perawat dan 1 orang driver beserta ambulans dan obat-obatan emergensi, yang akan mengawal para pelari. Klinik UB juga sudah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum pelaksanaan marathon untuk memastikan para pelari dalam kondisi prima.
“Para pelari sudah diperiksa tekanan darah, respiration rate, nadi dan tanda vital, serta riwayat penyakitnya”, pungkas drg. Miftakhul Cahyati, Sp.PM selaku Direktur Klinik UB. (VQ)