Universitas Brawijaya di usia menjelang 58 tahun, diperingati dengan mengadakan seminar kesehatan virtual, sekaligus memperingati Hari Jantung Sedunia, dengan pemecahan rekor MURI dan launching aplikasi DETAK “Waspada Serangan Jantung” yang diselenggarakan secara daring. Minggu, 4/10/2020.
Aplikasi DETAK merupakan aplikasi pertama di Indonesia yang membantu mengarahkan pasien dengan keluhan pada jantung. Pengguna akan mendapat rekomendasi penanganan jantung sekaligus membantu tenaga medis mengurangi kegawatan akibat sakit jantung.
“Aplikasi ini membantu masyarakat awam apakah benar sakit jantung atau tidak. Kebanyakan pasien kurang paham apa yang dirasakan ketika mulai ada gejala sakit, bahkan bingung mengambil keputusan nau berobat kemana”ujarnya Prof. dr. Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP(K)., Ph.D

Rekomendasi perawatan akan diberikan setelah pengguna melaporkan gejala. Selain itu, DETAK juga dilengkapi dengan pengingat konsumsi obat bagi pengguna.
Dengan aplikasi DETAK ini, diharapkan pasien jantung dapat tertangani secara cepat dan tidak sampai terlambat.
Selain membantu pengguna, sistem sejenis juga telah dikembangkan di Puskesmas untuk membantu tenaga medis dan kesehatan memberikan penanganan tepat bagi penderita sakit jantung.
“Dengan menggunakan aplikasi ini, sama halnya dengan menemui saya, dan menghindari pasien untuk salah menemui dokter”, imbuh Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedoktreran UB ini.
Peluncuran aplikasi ini juga sekaligus meraih Rekor MURI dan diapreasi oleh Jaya Suprana selaku founder Museum Rekor Indonesia.
“Terima kasih kepada Fakultas Kedokteran Universiras Brawijaya yang telah memprakarsai kegiatan yang sangat perlu ini. Museum Rekor Dunia Indonesia menganugerahkan atas rekor penggunaan aplikasi Deteksi Dini Serangan Jantung dengan oleh peserta beresiko tinggi terbanyak dalam jumlah terbanyak kepada Kelompok Kajian Kardiovaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya”ujar Jaya.
Deteksi Dini Serangan Jantung ini melibatkan 50 orang dokter umum dan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah serta jejaring komunitas yang berada di wilayah Malang, Blitar, Lamongan, Pamekasan dan Kalimantan Selatan. Tercatat sudah ada 1031 pengguna yang terdaftar pada saat peluncuran aplikasi ini.
Peluncuran aplikasi ini diawali dengan olahraga jantung serentak melalui komunitas di beberapa wilayah yang dibina oleh alumni Program Spesisialis Kardiovaskuler UB, dilanjut dengan seminar kesehatan tentang penyakit jantung.
Seminar kesehatan bertajuk “Kewaspadaan dan Kesiagaan Terhadap Serangan Jantung” ini disampaikan oleh pakar jantung UB, Prof.dr. Mohammad Saifur Rohman, SpJ (K), Ph.D. Seminar ini bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat bagaimana tanda, gejala, dan yang harus dilakukan jika terjadi serangan jantung secara mendadak. (VQ)