Data merupakan satu kebutuhan penting yang menjanjikan di masa datang. Data yang berlimpah dalam berbagai bentuk dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Matematika dan Illmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Ratno Bagus Edy Wibowo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.
“Kebutuhan data ini, perlu diolah dan dianalisis untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusan, di berbagai sektor, tidak hanya pendidikan, tapi juga industri, sosial humaniora hingga bisnis”, jelasnya. Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam pengolahan data, FMIPA UB membuka prodi Sains Data. Prodi ini sejatinya sudah berdiri sejak 8 Februari 2022, dan berada di bawah Departemen Statistika.
“Pengolahan data yang berlimpah jni berhubungan dengan satu sama lain dan berkaitan dengan SDG’s dan program prioritas pemerintah sehingga membutuhkan pengolahan data yang akurat. Dan kita menyambut potensi ini dengan menyiapkan calon-calon pengolah data handal melalui prodi Sains Data ini”, jelasnya.
Menurut Kepala Departemen Statistika, FMIPA UB, Rahma Fitriani, S.Si, M.Sc, Ph.D, Statistika tetap berperan dalam mengolah data menjadi informasi. “Data masa kini tidak hanya seperti data berupa angka atau data klasik, bentuk data sendiri beragam, bisa jadi seperti obrolan ini, kata-kata, video, foto, juga sebenarnya data namun belum bisa diolah. Sains Data berawal dari kebutuhan data yang digali lebih dalam dan kemudian masuk dalam konsep statistic untuk diolah menjadi informasi”, jelasnya.
Sains Data sendiri, imbuh Ratno, bersifat multidisiplin. “Data yang dihasilkan berasal dari berbagai sektor, misal kesehatan, engineering, pertanian, perbankan dan bidang lain. Sains data lebih luwes dan fleksibel dalam pengolahan dan interpretasinya, sehingga sebab data tersebut dihasilkan sampai menjadi informasi dapat di lacak dengan lebih lengkap”, imbuh Rahma.
Untuk menunjang proses pembelajaran, FMIPA berkomitmen untuk memperkuat laboratorium Sains Data. “Karena lebih dari 50 persen kegiatan mahasiswa Sains Data lebih banyak dilakukan di dalam lab, sehingga penyediaan laboratorium dengan peralatan yang mumpuni menjadi penting”, ujar Dr. Adji Achmad Rinaldo Fernandes, S.Si., M.Sc. selaku Ketua Prodi Sains Data.
“Prodi ini sekaligus untuk mendukung dan memfasilitasi AI Center yang ada di UB dan dapat dimanfaatkan bersama-sama”, pungkasnya. (VQ)