Kegiatan mahasiswa di luar kampus saat ini penting dilakukan untuk mewarnai pembelajaran mahasiswa di Indonesia dan di seluruh dunia. Program pemerintah Indonesia, yakni Merdeka Belajar menjadi wadah yang sangat baik dan relevan dengan perkembangan zaman saat ini.
Program Studi Sarjana Biologi, melalui Brawijaya International Student Mobility Award (BISMA) dan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) melaksanakan kegiatan International summer course secara daring dan luring pada bulan Maret 2024 hingga Juni 2024. Program ini dikemas dengan menawarkan fleksibilitas dan relevansi sesuai perkembangan zaman, serta mendukung peningkatan daya saing di pasar kerja global.
Tema yang diusung untuk kegiatan international summer course tahun ini adalah “Harmony in Nature from East Java: Integrating Indigenous Wisdom and Field Ecology for Sustainable Tropical Ecosystems Conservation”, Kegiatan luring dilaksanakan pada 29 April – 11 Mei 2024 di Malang dan Banyuwangi.
International summer course yang diketuai oleh Viky Vidayanti, M.Si. bertujuan untuk mendukung perlindungan keanekaragaman hayati daratan, termasuk spesies tumbuhan dan hewan, pemulihan habitat yang rusak, dan pengendalian spesies invasif yang merupakan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem daratan (SDGs 15).
Dengan kegiatan ini, peningkatan kepedulian serta kesadaran untuk menjaga keberlangsungan ekosistem, biodiversitas dan keindahan alam pada mahasiswa nasional maupun internasional, dapat tercapai.
Peserta International summer course kali ini berasal dari berbagai universitas dari dalam dan luar negeri, antara lain Universitas Brawijaya, UIN Malik Ibrahim Malang, Universitas Islam Malang, Universitas Riau, Universitas Kristen Duta Wacana, King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Suranaree University of Technology dan Tohoku University.
Kegiatan ini diawali dengan kegiatan perkuliahan oleh beberapa profesor dari Departemen Biologi UB, diantaranya adalah Prof. Lukman Hakim, Prof. Amin Setyo Leksono, Prof. Catur Retnaningdyah dan Prof. Paul Kessler dari Leiden University.
Selanjutnya mahasiswa melakukan penelitian lapang di Desa Secang, Kec. Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini berkaitan dengan manajemen penanaman kopi di Desa Secang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Beberapa topik penelitian yang dilakukan adalah tentang pengolahan kebun kopi oleh masyarakat lokal, diversitas tanaman, hewan tanah, serangga, serta biota perairan yang berada di sekitar kebun kopi. Peserta yang memiliki latar belakang jurusan yang berbeda dengan Biologi sangat antusias mempelajari ilmu lingkungan ini meski medan lokasi yang dikunjungi cukup sulit seperti di daerah Sumber Manis.
Sebagai bentuk diseminasi, hasil penelitian pada small project ini dipresentasikan di depan kelompok tani kopi Masyarakat Ekoliterasi Merdeka (MEM) di Desa Secang dan di FMIPA Universitas Brawijaya.
Sebagai bentuk pengenalan keanekaragaman dan kekayaan alam Indonesia, peserta diajak mengunjungi PIGGI (Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen) dan Ijen Geopark. Mahasiswa asing sangat antusias untuk melihat blue fire dan mereka rela mendaki sejak dini hari. Pesona Kawah Ijen dan sekitarnya membuat penat menjadi hilang. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang tinggi baik dari peserta, dosen dan juga masyarakat.
“Kegiatan ini sangat menyenangkan, memberikan wawasan baru, menambah ilmu baru, serta menambah relasi bagi saya yang merupakan mahasiswa Teknik dari KMUTT. Saya berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan lagi tahun depan dengan jumlah peserta yang jauh lebih banyak,” kata salah satu peserta summer course dari Thailand Kunpoj Wattanachonlasit dari King Mongkut’s University of Technology Thonburi (KMUTT) Thailand.
Kegiatan summercourse ini didanai oleh Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari DIKT. (*/OKY/Humas UB)