
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan International Conference on Language, Literature, Education, and Culture (ICOLLEC) 2021 yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan Youtube Streaming pada Sabtu dan Minggu (9-10/10/2021). ICOLLEC merupakan forum akademik untuk menyampaikan berbagai gagasan ilmiah, kritis, dan praktis dengan membuka dialog di bidang humaniora, pendidikan, dan seni dengan perspektif interdisipliner.
Melalui forum ini, FIB UB ingin berperan signifikan dalam memperkuat tradisi akademik membangun budaya penelitian dan jejaring antara peneliti, akademisi, mahasiswa, dan praktisi. Dengan fokus pada humaniora, pendidikan, dan seni, konferensi ini diharapkan dapat menjawab berbagai isu terkini yang terkait dengan dinamika kehidupan manusia dan lingkungan. Selain sebagai ajang dialektika ide, konferensi ini juga mendorong para penyaji dan peserta untuk menyelesaikan berbagai persoalan budaya.
Konferensi virtual yang diadakan sebagai acara tahunan ini mengangkat tema “The Dynamics of Language, Literature, Education, Art, and Culture of a Changing Society in The Age of Disruption”. ICOLLEC 2021 mengemban misi untuk mendorong munculnya ide dan penelitian yang mengeksplorasi berbagai fenomena mutakhir. Misi ini didasarkan pada pendirian bahwa ilmu pengetahuan harus berkembang dan beradaptasi dengan tuntutan penemuan yang dibutuhkan masyarakat.

“Konferensi online ini akan memberikan wadah bagi para peserta untuk bertukar pikiran, menemukan peluang, bertemu teman baru, dan memperluas pengetahuan mereka meskipun kita sekarang berada di tengah Pandemi COVID-19,” ungkap Prof. Dr. Agus Suman, SE., DEA., Dekan FIB UB.
ICOLLEC 2021 menawarkan lebih dari 50 gagasan yang telah dipresentasikan, baik oleh para pembicara utama, maupun pemakalah dan peserta pada sesi paralel yang berasal dari lima negara. Enam pembicara utama yang dihadirkan antara lain Prof. Dr. Sharmani Patricia Gabriel (dari Universiti Malaya, Malaysia), Prof. Hisanori Kato (dari Chuo University, Jepang), Prof. Hsueh-Hua Chuang (dari National Sun Yat-sen University, Taiwan), Prof. Dr. Bernard Arps (dari Leiden University, Belanda), Dr. Dag Yngvensson (dari University of Nottingham, Malaysia), dan Dr. Hipolitus Kristoforus Kewuel (dari Universitas Brawijaya, Indonesia).
ICOLLEC 2021 juga memfasilitasi publikasi berbagai artikel melalui proses review yang objektif. Pertemuan ilmiah ini akan mendokumentasikan artefak akademik yang telah ditorehkan para ilmuwan dengan memberikan lebih banyak kesempatan untuk dipublikasikan dalam prosiding dan jurnal. Selanjutnya, dengan mempublikasikan berbagai ide dan temuan penelitian yang dipresentasikan dalam forum ini secara terbuka, konferensi ini juga mengharapkan umpan balik yang berharga untuk merencanakan acara-acaranya di masa depan. [DTS/Humas UB]