Ilmu Komunikasi UB dan University of Queensland Perbarui Kerjasama, Mahasiswa Bisa Terlibat

Departemen Ilmu Komunikasi UB dan University of Quennsland resmi melakukan pembeharuan kerjasama antara kedua belah pihak. Pada kerjasama sebelumnya, ada tiga bidang yang dikolaborasikan yaitu Collobarative research, Academic exchange dan Double degree.

Dalam kegiatan renewal agreement ada satu poin tambahan yaitu Academic staff development. Ketua Departemen Ilmu Komuikasi, Prof Rachmat Kriyantono menilai jalinan harmonis antara kedua belah pihak harus terus dilakukan.

“Adanya jalinan yang harmonis antara Departemen Ilmu komunikasi dengan University of Queensland khususnya Bu Elske. Semoga dengan renewal agreement ini diharapkan mampu membuat FISIP dan Departemen Ilmu Komunikasi pada khususnya mampu mencapai target untuk dapat bekerja sama dengan pihak-pihak internasional,” tuturnya, Kamis (22/12/2022).

Dengan adanya pembaharuan kerjasama ini maka kegiatan tidak hanya akan diikuti oleh dosen dari Departemen Ilmu Komunikasi, tetapi juga mahasiswa. Bahkan dosen dan mahasiswa dari lintas ilmu juga bisa terlibat.

Salah satu bentuk yang akan segera dilakukan adalah Kerjasama penelitian dengan Prof Elske van de Fliert dari University of Queensland. Penelitian ini ingin melihat tentang Digital Platform Transaction yang digunakan oleh masyarkat desa yang berprofesi sebagai petani. Penelitian ini juga akan berkolaborasi dengan dua Universitas lainnya di Lombok dan Lampung.

Direncanakan kerjasama penelitian ini akan dimulai pada Juni 2023 dan akan selesai pada tahun 2024 mendatang.

“Dengan adanya proyek ini, kita mendapatkan informasi mengenai sejauh mana kondisi dan kesiapan masyarakat terhadap pemanfaatan digital platform di Indonesia, serta kaitan digital platform dengan empowerment pada masyarakat. Diharapkan dengan adanya riset ini juga dapat ditemukan formulasi yang dapat memudahkan masyarakat dalam adaptasi terhadap digital platform,” Ketua Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Diyah Ayu Amalia SE., M.Si.

Tidak hanya penelitian, tapi kerjasama antara kedua institusi ini juga langsung diwujudkan dalam bentuk workshop tentang Communication for Social Change. Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang CSC (Communication for Social Change). Penjelasan yang diawali dengan gambaran tentang Komunikasi Pembangunan yang juga terbagi menjadi dua konsep, yaitu Communication Development serta Communicaton for Development.

Bahkan workshop ini langsung dilakukan penyusunan draft buku dari para peserta yaitu 15 orang dosen Ilmu Komunikasi UB.

“Kegiatan ini memiliki tujuan untuk pendalaman pemahaman tentang konsep perubahan sosial dalam ranah ilmu komunikasi. Diskusi bersama Prof Elske van de Fliert berjalan dengan dinamis dan mampu mengangkat pemikiran semua peserta workshop. Peserta pun memiliki persamaan persepsi tentang perubahan sosial dan melakukan penyusunan outline buku tentang perubahan social,” ucap Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi, Reza Safitri.,Ph.D.