UB Dukung Universitas dan Sekolah Bersatu untuk Lingkungan Bersih

Foto Sejumlah Pelajar Mengikuti Kegiatan Asta Kampus di Gedung Samantha Krida UB
Foto Sejumlah Pelajar Mengikuti Kegiatan Asta Kampus di Gedung Samantha Krida UB

Pengelolaan sampah masih menjadi bagian problematika yang terjadi di Indonesia hingga kini, tentunya hal tersebut akan memberikan dampak buruk terhadap lingkungan sekitar apabila tidak difungsikan dan diolah dengan baik.  Kesadaran masyarakat terhadap tata kelola sampah dan bagaimana cara penanganannya berperan penting dalam mewujudkan kelestarian, terutama pengenalan pendidikan terhadap reduce, reuse dan recycle (3R) perlu ditanamkan sejak dini.  Maka dari itu, Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) berkolaborasi bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemediktisaintek) dan Kementerian Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), meluncurkan program Asta Kampus dan Sekolah Aksi Peduli Sampah Nasional 2025 sebagai langkah strategis untuk mewujudkan Indonesia Bersih.

Foto Bersama
Foto Bersama

Kegiatan ini diselenggarakan di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Sabtu (15/3), delapan kampus turut hadir sebagai peserta untuk mengikuti aksi tersebut secara daring. Delapan perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Syiah Kuala, Universitas Hasanuddin, Universitas Cenderawasih, Universitas Brawijaya, Universitas Pattimura, Universitas Udayana, dan Universitas Nusa Cendana. Selain itu sebanyak 56 sekolah tingkat dasar dan menengah juga ikut mendukung serta dalam gerakan bertajuk “Partisipasi Nasional, Kampus dan Sekolah Bersatu untuk Lingkungan Bersih”.

Foto Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Setiawan Noerdajasakti, SH, MH memberikan jaket rompi kepada setiap perwakilan fakultas dan sekolah sebagai simbol apresiasi terhadap mahasiswa dan pelajar yang ikut berkontribusi dalam mewujudkan lingkungan bersih sebagai bagian dari kampanye di dunia pendidikan
Foto Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Setiawan Noerdajasakti, SH, MH memberikan jaket rompi kepada setiap perwakilan fakultas dan sekolah sebagai simbol apresiasi terhadap mahasiswa dan pelajar yang ikut berkontribusi dalam mewujudkan lingkungan bersih sebagai bagian dari kampanye di dunia pendidikan

Peluncuran program Asta Kampus dan Sekolah Aksi Peduli Sampah Nasional 2025, dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Dr. Hanif Faisol Nurofiq, bersama Wamediktisaintek, Fauzan dan Wamendikdasmen, Atip Latipulhayat. Menteri Lingkungan Hidup Dr. Hanif mengungkapkan bahwa kampanye ini diselanggarakan untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) sekaligus menandai komitmen nasional terhadap pengelolaan sampah di lingkungan pendidikan dan keberlanjutan lingkungan sejak usia dini, sekaligus menjadi momen refleksi terhadap sistem tata kelola sampah mulai dari upaya aktivitas zero waste, memaksimalkan daur ulang sampah, sampai mengembangkan teknologi tepat guna. Hanif menegaskan bahwa saat ini Indonesia menghasilkan 56,63 juta ton sampah per tahun, di mana 60,99% di antaranya masih belum terkelola dengan baik.

Menurutnya komposisi sampah sisa makanan masih mendominasi dengan menyentuh angka 39,87%, diikuti oleh sampah plastik (19,16%), kayu/ranting (11,83%), serta kertas/karton (10,83%). Sebagian besar sampah ini berasal dari limbah rumah tangga (50,78%), pasar (12,19%), kawasan perniagaan (14,77%), dan kawasan lainnya (8,14%). “Sampah plastik dan sisa makanan menjadi penyumbang terbesar, sehingga diperlukan peningkatan penerapan prinsip 3R untuk mengatasi permasalahan ini secara lebih efektif dan berkelanjutan. Sampah sejatinya akan selalu dihasilkan dalam proses kegiatan manusia, untuk itu sampah yang kita hasilkan merupakan tanggung jawab kita bersama,” ungkapnya.

Universitas Brawijaya (UB) sebagai perguruan tinggi yang telah lama mencanangkan kampanye Green Campus sangat mendukung kegiatan ini dimana mahasiswa ataupun pelajar harus memiliki awarness tentang kebersihan lingkungan, khususnya dimulai dari pengelolaan sampah. Bahkan untuk menciptakan suasana kampus yang nyaman, aman dan bersih, tidak hanya tata kelola sampah sebagai revitalisasi lingkungan namun juga pengelolaan ruang terbuka hijau dan pemanfaat sarana prasarana penanggulangan banjir seperti sumur resapan telah menjadi prioritas kampus selama ini. Pada gelaran Asta Kampus di UB, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Setiawan Noerdajasakti, SH, MH memberikan jaket rompi kepada setiap perwakilan fakultas dan sekolah sebagai simbol apresiasi terhadap mahasiswa dan pelajar yang ikut berkontribusi dalam mewujudkan lingkungan bersih sebagai bagian dari kampanye di dunia pendidikan. [humas]