Ikatan Bulan Ramadhan dan Al-Quran yang Tak Terpisahkan

Nuzulul Qur’an merupakan salah satu momen yang selalu berkesan bagi umat Islam, dimana peringatan turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW tersebut jatuh pada malam ke 17 di bulan Ramadhan. Dengan memperingati Nuzulul Qur’an, semua yang terkandung dalam Al-Qur’an akan menjadi petunjuk bagi siapapun ketika menjalankan nilai-nilai keislaman di kehidupan sehari-harinya. Tidak hanya dengan membaca, namun juga menghayati dan mengamalkan secara luas agar keberkahan selalu menyertai di setiap langkah manusia baik itu ketika mendapatkan ujian maupun rezeki yang melimpah.

Prof. Dr. Unti Ludigdo SE, MSi, Ak selaku Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Brawijaya (UB) mengungkapkan apabila dewasa ini sebagian masyarakat muslim masih belum punya perhatian terhadap makna yang terkandung dalam Al-Quran, mereka masih sebatas mengimaninya secara bentuk fisik, hanya sekedar memiliki namun tidak semua menjalankan pedoman-pedomannya yang sejatinya sebagai penerang di dunia. “Hikmah peringatan Nuzulul Quran adalah mengajak semua umat Islam menjaga eksistensi Al-Qur’an tidak hanya secara fisik, namun juga bagaimana kita bisa memiliki ikatan yang kuat dan tak pernah putus dengan Al-Qur’an melalui tindakan serta syi’ar kita menuju jalan Allah,” ungkapnya.

Saat ini, sivitas Universitas Brawijaya (UB) telah hadir dengan komitmen menciptakan kehidupan Qur’ani melalui kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungan kampus, salah satunya adalah pusat tahfidz Al-Qur’an yang diinisiasi oleh pengurus dari masjid Raden Fatah UB. Kegiatan ini telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan para sivitas akademika/mahasiswa yang mampu menghafal Al-Qur’an di setiap tahunnya. Tentunya, UB juga berharap agar kedepannya mereka juga menjadi contoh dalam menjalankan kehidupan Qur’ani di dunia pendidikan, baik di internal kampus maupun di masyarakat luas.

Sedangkan dalam Tabligh Akbar yang bertajuk “Membedah Karakter Integritas dalam Al-Quran”, Habib Achmad Jamal Bin Thoha Ba’agil menyampaikan Al-Quran diturunkan melalui peristiwa-peristiwa penting sebagai sebuah peringatan serta petunjuk, maka dari itu keterkaitan antara Al-Qur’an di bulan Ramadhan tidaklah bisa terpisahkan. Fase saat ini adalah memperingati peristiwa melalui firman Allah yang artinya “Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (Q.S.Al Isra:[17]:106). Maka dari itu puasa di bulan Ramadhan bersamaan dengan membaca Al-Quran merupakan keistimewaan amalan ibadah yang mengatarkan manusia kepada kemuliaan, mulai dari membacanya, mempelajari tafsir di setiap surat-suratnya, hingga mengkhatamkannya berulang-ulang. Hal ini mampu menjadi sebuah motivasi agar umat Islam terus senantiasa membiasakan membaca Al-Qur’an serta berperan dalam mengamalkannya, dimana Nabi Muhammad SAW-pun pernah bersabda apabila “Puasa dan Al-Qur’an adalah dua hal yang nantinya memberikan syafaat bagi hamba Allah di yaumul qiyamah”. [humas]