International Academic Affair (IAA) Universitas Brawijaya (UB) pada Jumat (31/5/2024) menyelenggarakan IISMA Awarding Day & Pembekalan Pre-Depature 2024 yang pelaksanaannya dipusatkan di Gedung Auditorium Universitas Brwaijaya.
Kegiatan yang mengambil tema “Celebrating the Journey to Global Excellance” di buka langsung oleh Rektor UB Prof. Widodo, Ssi., M.Si., Ph.D.Med.Sc., dan dihadiri segenap pimpinan Universitas dan Fakultas di lingkungan UB serta mahasiswa penerima IISMA beserta orang tua.
Dalam laporannya Kepala UPT International Academic Affairs, Dr. Didik Hartono, S.S., M.Pd, menyampaikan bahwa program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). “IISMA adalah beasiswa selama satu semester untuk belajar di universitas luar negeri,” jelas Didik.
Didik memaparkan perkembangan peserta IISMA dari Universitas Brawijaya (UB) sejak tahun 2021. Pada tahun tersebut, UB mencatat jumlah peserta tertinggi di Indonesia dengan 63 mahasiswa. Namun, karena penerapan peraturan baru oleh Dikti, jumlah peserta pada tahun 2022 menurun menjadi 57 mahasiswa. Pada tahun 2023, jumlah peserta meningkat menjadi 78 mahasiswa, dan pada tahun 2024 mencapai 121 mahasiswa.
Diakhir laporannya Didik menyampaikan terima kasih dan kebanggaannya kepada para Awardee IISMA UB dan berharap peserta bisa memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan menjadi duta bangsa dan duta Universitas Brawijaya.
“Satu semester bukanlah waktu yang lama, sehingga para mahasiswa harus memberikan yang terbaik dan mengisi waktu tersebut dengan kegiatan yang bermanfaat. Kalian harus bisa menjadi duta bangsa dan duta Universitas Brawijaya,” pungas Didik.
Sedangkan Rektor UB Prof. Widodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengalaman belajar di luar negeri adalah untuk membentuk jejaring dan mengembangkan diri. “Enam bulan adalah waktu yang sangat cukup untuk membentuk jejaring. Jangan sampai pulang ke Indonesia tanpa teman,” ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya menunjukkan kultur Indonesia yang adiluhung di luar negeri.
“Di kelas, jika ada dosen mengajar, tunjukkan kapasitas kalian dan bangunlah individual branding sehingga orang lain tertarik pada IISMA UB,” pesan Prof. Widodo. Ia mengungkapkan kebanggaannya kepada para mahasiswa yang diterima di IISMA dan menyebut ini sebagai kesempatan yang sangat bagus untuk mengembangkan diri ke dunia internasional.
“Saya bangga kepada kalian. Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri, menunjukkan bahwa peradaban kita baik, dan membuat jejaring. Yang bisa menyemangati diri kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Kita bisa lebih baik dari yang lain dan kita bisa menjadi leader untuk masyarakat global,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyematan selempang kepada empat perwakilan Awardee dan diikuti oleh seluruh Awardee secara mandiri, serta pembekalan yang menghadirkan pembicara antara lain Dr. Didik Hartono, S.S., M.Pd., (IAA UB), Henny Rosalinda, S.IP., M.A., Ph.D (Dosen HI FISIP UB) dan Yuliezar Perwira Dara, S.Psi., M.Psi., ( Dosen Psikologi FISIP UB) serta Sharing Session oleh Alumni IISMA 2021-2023. .(wdd/ron/Humas UB)