Akhir-akhir ini sebagian besar wilayah Kota Malang diguyur hujan, utamanya pada sore hari dimana tingkat curah hujan semakin tinggi. Tentunya kejadian ini akan menjadi masalah bagi mahasiswa, apalagi bagi mereka yang memiliki tempat tinggal yang jauh dari kampus Universitas Brawijaya. Selain itu kendaraan mahasiswa UB yang mayoritas sepeda motor membuat mahasiswa rentan terbasahi air hujan meski telah memakai jas hujan.
Menanggapi kejadian ini, Claudeea Nurul, mahasiwa FKG UB yang sedang menempuh tugas akhir ini tidak sepakat apabila hujan menjadi alasan mahasiswa untuk bermalas-malasan, Claudeea mengatakan mahasiswa harus membiasakan diri menjadi pribadi yang disiplin, karena itu akan berguna saat nanti di dunia kerja.
Kini hujan deras bukan lagi menjadi kendala mahasiswa. Saat ini juga banyak fasilitas mendukung bagi kehidupan mereka seperti payung, jas hujan, sarung tangan, dan sepatu boot yang bisa mereka gunakan saat hujan deras. Hal ini pun dilakukan oleh banyak mahasiswa. Hary Purnomo khususnya, Mahasiswa Teknik Elektro 2012 yang selalu menyediakan jas hujan di kendaraannya agar ketika hujan ia tetap bisa melakukan aktivitasnya, ke kampus utamanya.
“Ya tujuan mahasiswa berkuliah itu kan untuk menuntut ilmu, jadi meskipun hujan ya harus tetap memnuhi kewajibannya sebagai mahasiswa” Kata Hary saat ditemui di gedung B Teknik Elektro.
Semakin beratnya persaingan seharusnya menjadikan mahasiswa termotivasi untuk terus maju mengembangkan dirinya baik dari akademik dan kemampuan diluar akademik agar bisa mendorong kemajuan bangsa Indonesia. (Reza/Humas UB).