Global Waqf Conference ke-12: Universitas Brawijaya Kembangkan Pengelolaan Wakaf

Rektor UB, Prof. Widodo memberi sambutan dalam acara Global Waqf Conference (GWC) ke-12
Rektor UB, Prof. Widodo memberi sambutan dalam acara Global Waqf Conference (GWC) ke-12

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) menjadi tuan rumah Global Waqf Conference (GWC) ke-12, yang berlangsung pada Selasa (24/09/2024) dengan dihadiri 200 peserta dari 13 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Saudi Arabia, dan Turkiye. Konferensi ini berfokus pada pengembangan konsep wakaf sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.

Rektor UB, Prof. Widodo, menyatakan bahwa konferensi ini merupakan bagian penting bagi UB dalam mengembangkan konsep dan manajemen pengelolaan wakaf, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya wakaf demi kemajuan peradaban.

“Wakaf adalah salah satu konsep yang sangat bagus untuk meningkatkan sustainability development. Kami berharap banyak ide dan gagasan yang muncul dari konferensi ini untuk membantu mengembangkan wakaf di UB, khususnya dalam menopang dana abadi, dana pendidikan dan meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pendidikan ” ujar Prof. Widodo.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan FEB UB, Abdul Ghofar, menambahkan bahwa konferensi ini selaras dengan tema Dies Natalis ke-62 UB, yaitu “Brawijaya Berbagi.” Konferensi ini akan merumuskan konsep penanganan krisis kemanusiaan, termasuk perang Israel di Gaza, yang nantinya akan menjadi rekomendasi terkait pengelolaan wakaf secara global.

“Tim ahli akan merumuskan konsep tentang persoalan di Gaza dan perang Lebanon Israel yang menimbulkan krisis kemanusiaan,” kata Abdul Ghofar.

“Hasil pembahasan kemudian akan diserahkan ke global wakaf untuk dimusyawarahkan dan dibahas secara luas di Jakarta,” tuturnya.

President International Waqf Action Council (iWAQF), Dr. Mohd Ghazali Md Noor dari Malaysia
President International Waqf Action Council (iWAQF), Dr. Mohd Ghazali Md Noor dari Malaysia

President International Waqf Action Council (iWAQF), Dr. Mohd Ghazali Md Noor, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan wakaf mengingat populasi muslim terbesar di dunia. Menurutnya, tujuan konferensi ini adalah untuk menghidupkan budaya wakaf sebagai warisan yang sejak lama ada, wakaf bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan dampak positif bagi dunia internasional.

“Indonesia mampu memikul amanah besar dalam mengembangkan wakaf, dan saya yakin potensi ini dapat dimaksimalkan melalui berbagai inovasi yang lahir dari universitas-universitas seperti UB,” kata Datuk Mohd Ghazali

“Sebenarnya peradaban Islam dibangun oleh wakaf, lembaga pendidikan dunia seperti Universitas Al Azhar Mesir juga dibangun atas dasar wakaf, saya yakin Indonesia dengan pertumbuhan Islam maka punya masa depan yang bagus. Meskipun wakaf ini tidak hanya untuk orang Islam saja, namun seluruh umat,” imbuhnya.(WDD/KAN/Humas UB)

Foto bersama peserta Global Waqf Conference (GWC) ke-12
Foto bersama peserta Global Waqf Conference (GWC) ke-12

narasumber Global Waqaf Conference menyampaikan materinya
narasumber Global Waqaf Conference menyampaikan materinya