Gerai Membaca: Upaya Diksasindo UB Hidupkan Budaya Literasi

Unit Diksasindo Mengajar menggelar “Gerai Membaca”

Unit Diksasindo Mengajar dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) menggelar “Gerai Membaca”, Sabtu (26/04/2025), di Alun-alun Kota Malang.

Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksasindo) Maulana Fardan Alhamdi menjelaskan, kegiatan sosial berbalut edukatif ini merupakan gagasan mahasiswa atas bentuk kepedulian terhadap kurangnya budaya literasi nasional di Indonesia. Selain itu juga menjadi wadah pembelajaran praktik bagi mahasiswa.

“Ini bukan sekadar kegiatan edukatif, tapi juga sebagai media bagi teman-teman mahasiswa dalam melatih kemampuan mengajar dan berkomunikasi di lapangan,” ujar Alan.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa Diksasindo mendirikan gerai yang menyediakan buku-buku cerita anak di area playground Alun-alun Malang. Buku cerita yang disediakan merupakan hasil persiapan matang dan kerja sama dengan mitra literasi, termasuk penyedia buku anak dan komunitas baca. Koleksi yang tersedia didominasi oleh buku cerita bergambar, fabel, dan cerita rakyat.

“Kami mengajak anak-anak di area playground untuk memilih buku bacaan di Gerai Membaca. Lalu kami mendapingi mereka membaca buku, membantu apabila ada yang belum bisa membaca. Selanjutnya kami memberi materi berupa dongeng dari salah satu buku, dan berinteraksi dengan anak-anak mengenai isi cerita, seperti tokohnya siapa, amanat dari ceritanya apa, dan unsur intrinsik lain dari sebuah cerita,” papar Alan.

Ketua HIMA Prodi Diksasindo Maulana Fardan Alhamdi , Ketua Unit Diksasindo Mengajar Stevanie, dan Wakil Ketua Unit Diksasindo Mengajar Nakeisya

Anak-anak juga diajak untuk bermain games edukatif agar tidak jenuh, serta mendapat snack sebagai bentuk terima kasih atas partisipasi mereka.

Gerai Membaca telah dilaksanakan secara rutin sejak tahun 2023, dan dilaksanakan tiga kali dalam tiap periode kepengurusan. Periode tahun 2025 dilaksanakan pada tanggal 13, 19, dan 26 April 2025 dengan melibatkan 15 mahasiswa Diksasindo pada tiap kegiatan.

Respon masyarakat terhadap kegiatan ini sangat positif. Beberapa orang tua ikut antusias dalam mendorong anak mereka untuk terlibat. “Ada orang tua yang sharing tentang perilaku anaknya kepada kami” jelas Nakeisya, Wakil Ketua Unit Diksasindo Mengajar.

Kegiatan literasi yang ramah, menyenangkan, dan bisa diakses langsung oleh masyarakat dari berbagai latar belakang menjadi salah satu visi misi mereka. Ketua Unit Diksasindo Mengajar Stevanie menambahkan bahwa alun-alun dipilih sebagai titik kegiatan karena sifatnya yang terbuka dan dapat diakses oleh semua kalangan.

“Kami ingin menjangkau anak-anak dari berbagai latar belakang, bukan hanya mereka yang sudah dekat dengan akses pendidikan,” katanya.

Dosen Pendamping Kegiatan Maulfi Syaiful Rizal, M.Pd

Menanggapi kesiapan mahasiswa saat praktik, Dosen Pendamping Kegiatan Maulfi Syaiful Rizal, M.Pd., menyampaikan bahwa mahasiswa telah dibekali teori dan praktik sejak semester pertama serta mendapatkan bimbingan intensif sebelum terjun langsung ke lapangan.

“Kalau berbicara aktivitas pembelajaran di ruang publik, tentu akan ada tantangan. Tapi dari yang saya amati, mahasiswa sudah disiapkan melalui pembelajaran sejak semester satu sampai empat, termasuk keterampilan dasar berbahasa dan praktik mengajar. Selain itu, mereka juga mendapat pembimbingan khusus sebelum kegiatan berlangsung. Jadi saya rasa mereka cukup siap,” jelas Maulfi.

Maulfi juga melihat potensi besar kolaborasi lintas disiplin dalam pengembangan Gerai Membaca ke depan, tidak hanya dari mahasiswa Diksasindo. “Kalau bisa berkolaborasi contoh dengan Fakultas MIPA untuk topik sains, atau Ilmu Komunikasi untuk public speaking anak-anak, bahkan bahasa asing untuk memperkenalkan kosa kata baru, itu akan berdampak sangat baik terhadap pengembangan literasi anak,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai dasar dari kegiatan ini agar semangat literasi dan pendidikan yang dibangun tetap lestari. “Yang penting tahu visi dan misi Prodi Diksasindo, selama itu dijaga, siapapun penggeraknya, kegiatan ini akan tetap hidup dan bermakna,” tutupnya.

Dengan keberhasilan pelaksanaan di ruang publik seperti alun-alun, Gerai Membaca menunjukkan bahwa literasi bisa hadir di mana saja dan oleh siapa saja, selama semangat untuk berbagi pengetahuan terus dijaga.

Inovasi lainnya dari Diksasindo Mengajar juga tengah disiapkan guna program lanjutan bertajuk Challenge Literasi yang akan menyasar kalangan remaja di kafe-kafe literasi. Informasi terkait pelaksanaan kegiatan juga dapat diakses langsung pada sosial media mereka di instagram @diksasindo.mengajar. [MEL/MIT]