Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) berkomitmen untuk mendukung program Universitas Brawijaya sebagai World Class University yang unggul dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Salah satunya dengan melaksanakan program 3 in 1, yaitu program triple helix antara akademisi Universitas Brawijaya, industri yang diwakili oleh praktisi kompeten pada bidangnya, dan akademisi internasional.
Dalam hal ini Teknik Pengairan FTUB menggandeng IHE Delft Institute for Water Education The Netherlands dan Perum Jasa Tirta 1 (PJT1).
Hadir secara daring dari IHE Delft adalah associate professor dari Coastal Systems and Engineering & Port Development; Prof Dano Roelvink, Prof. Rosh Ranasinghe, Assoc. Prof. Mick van der Wegen, dan Johan Reyns, MSc.
Kegiatan tahunan ini tetap berlangsung meski di tengah pandemi COVID 19. Program ini dilaksanakan secara daring selama empat hari, yaitu tanggal 1, 2, 8, dan 9 Oktober 2020.
Mengusung tema Sustainable Coastal Area and River Basin Mangement in Indonesia: Past, Present, and Future, kegiatan dilaksanakan dari pukul 13.45-17.30 dengan memanfaatkan media zoom dan VLM2 UB.
Kuliah yang cukup intensif ini diikuti mahasiswa S1 yang mengambil fokus penelitian Teknik Pantai, mahasiswa S2 dan S3, dosen dengan fokus Teknik Pantai, dan dosen Teknik Pantai dari Universitas Jember.
Pada bidang pendidikan program ini dapat meningkatkan kompetensi kemampuan bahasa asing peserta. Selain itu peserta, utamanya para mahasiswa dapat mengetahui isu-isu mutakhir baik di dunia kerja maupun riset terkait dengan mata kuliah Teknik Pantai terutama pada proses pengelolaan pesisir.
“Perkuliahan daring ini sangat efisisen, karena kita bisa mendapatkan perkuliahan dari dosen luar negeri dari mana saja,” ujar Sebrian, salah satu peserta yang saat ini sedang melanjutkan kuliah di Belanda.
Program ini akan berlanjut pada tanggal 24 Oktober 2020, bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Perum Jasa Tirta 1, dan IHE Delft.
Sabtu ini kegiatan akan dikemas dalam bentuk Webinar Internasional dengan tema Living with Uncertainty, Sustainable Coastal Area and River Basin Mangement in Indonesia: Past, Present, and Future. (mic)