
Dua mahasiswi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (FIKES UB) meraih juara satu dalam ajang HIMAGI Fest 2025. Mereka adalah Aqilla Fadiyah Zahra (2022) dan Nasywa Rizqya Azzahro (2022). Kompetisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Gizi Universitas Kusuma Husada Surakarta ini digelar secara daring pada (22/02/2025), diikuti oleh 140 peserta dari 69 perguruan tinggi dan 17 provinsi di Indonesia.
Perlombaan mengangkat tema “Peran Gizi terhadap Kesehatan Mental” berupa esai. Rangkaian kegiatan diawali dengan seleksi berkas dan penilaian hasil karya. Kemudian dilakukan penjurian dan pengumuman finalis lima besar untuk melakukan presentasi karya di hadapan dewan juri.
Tim mengangkat judul “Nutrimood: Aplikasi untuk Mengontrol Pola Makan dalam Menjaga Kesehatan Mental pada Penderita Obesitas”.
Inovasi yang diangkat berupa aplikasi yang mengkolaborasikan antara aspek gizi dengan kesehatan mental. Target utama dari Nutrimood adalah penderita obesitas, yang nantinya dapat menjadi solusi dalam mengontrol pola makan mereka dengan cara yang holistik. Selain itu aplikasi dilengkapi dengan pemantauan emosi, pelatihan mindfulness, dan serta edukasi gizi.

“Aplikasi Nutrimood yang kami inovasikan berfokus pada pentingnya keseimbangan antara tubuh dan pikiran, dengan memberikan dukungan psikologis yang dapat membantu memperbaiki kesehatan mental, sekaligus mendorong perubahan pola makan yang lebih sehat,” ujar Aqilla.
Kriteria penilaian juri untuk esai antara lain kesesuaian judul dan tema, gagasan, kemampuan menuangkan argumentasi, dan format penulisan. Sementara untuk kriteria penilaian saat presentasi yakni kesesuaian penjelasan karya dengan tema, ketepatan waktu, kelancaran dalam penyampaian, kejelasan mengemukakan argumentasi, dan media presentasi yang digunakan.
Disampaikan Nasywa bahwa topik yang diangkat sangat jauh dari latar belakang keilmuan mahasiswa gizi. Meskipun sempat ragu, namun akhirnya ia dan tim memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba untuk mengulik terkait kesehatan mental.
“Siapa sangka yang awalnya hanya modal nekat, hingga akhirnya kami bisa membawa pulang juara satu,” kesan Nasywa. [FIM/MIT]