FakultasTeknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) membuat gebrakan baru dan inovatif dengan mendirikan asosiasi internasional yang bernama International Association of Agro-based Engineering and Technology (IAAET).
Upaya ini sebagai salah satu upaya untuk menguatkan posisi dan meningkatkan citra institusi di dunia pendidikan Internasional,
IAAET yang diluncurkan bersamaan dengan event the 4th ICGAB, Selasa (25/08/2020), digagas oleh Dekan FTP Prof. Imam Santoso, bekerjasama dengan beberapa akademisi lain dari universitas dan lembaga penelitian nasional dan internasional.
Beberapa peneliti yang terlibat sebagai pendiri IAAET antara lain Universitas Andalas, Universitas Udayana, Universitas Mulawarman, Univesitas Hasanudin, Universitas Trunojoyo, Universitas Khairun Ternate, Badan Penerapan dan PengembanganTeknologi/BPPT, Widya Mandala Catholic University, Birmingham City University (Inggris), Kyungpook National University (Korea Selatan), Avinashilingam Institute from Homsience and Higher Education for Women (India), UniversitiTeknologi MARA (Malaysia), Rajamangala University of Technology Lana (Thailand), serta Malaysian Agricutlural Research and Development Institute/MARDI (Malaysia).
Dekan FTP Prof. Imam Santoso mengatakan IAAE mengusung visi global untuk menjadi asosiasi terdepan dalam mengatasi permasalahan dan tantangan dunia dibidang pangan, energi, dan lingkungan melalui penerapan keteknikan dan teknologi.
“Selain itu, IAAET membawa beberapa misi antaralain membangun dan mengembangkan jaringan internasional antara akademik, professional, industri, pembuat keputusan dan masyarakat; melakukan kolaborasi penelitian yang relevan dengan keteknikan dan teknologi berbasis agro; mediseminasikan hasil penelitian, teknologi terkini dan produk inovasi kepada masyarakat; serta berkontribusi pada pembuatan, pengembangan dan mendorong penerapan kebijakan berbasis hasil penelitian,”kata Imam.
Lebih lanjut dia menjelaskan IAAET bertujuan untuk dapat berkontribusi dalam memecahkan permasalahan global dunia dan di Indonesia seperti kemiskinan, ketahananpangan, keamananpangan, ketersediaan air, keberlanjutanagroindsturi, pertanian yang berkelanjutan, energi alternative sertapemasalahanlingkungan.
Oleh karenaitu, IAAET memiliki beberapa ruang keilmuan meliputi teknologi pangan, nutrisi makanan, sensori dan ilmu terapan, keteknikan pertanian, teknik agro industri, teknik lingkungan, mikrobiologi, bioteknologi, teknikbioporses, sertabioenergi dan bioekonomi.
Program yang menjadiandalandari IAAET antara lain konferensi ilmiah, pertemuan tahunan, kolaborasi penelitian, program pertukaran, forum industri, publikasi, pengembangan professional dan pengembanganmasyarakat. (DSE/Humas UB)