FT Perkenalkan ARchive, Wisata Virtual Berbasis AR di Kayutangan

ARchive - Pramu Wisata KayutanganDosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) Malang telah menciptakan inovasi menarik untuk mendukung pariwisata berbasis pelestarian budaya di Kampoeng Heritage Kayutangan, Kota Malang. Melalui aplikasi bernama ARchive, wisatawan kini dapat mengeksplorasi arsitektur bersejarah dengan cara yang lebih interaktif dan mendalam.

Aplikasi ARchive adalah hasil kolaborasi dosen FT UB, Dr. Eng. Ir. Herry Santosa, ST., MT., Ph.D., IPM., bersama Fakultas Vokasi, Fakultas Ilmu Komputer, dan mitra teknologi PT Wolftagon Future Innovation.

Mengusung teknologi Augmented Reality (AR) dengan konsep Storytelling Learning, aplikasi ini menjadi pemandu wisata virtual yang memperkaya pengalaman wisatawan dengan narasi sejarah dan detail arsitektur bangunan cagar budaya.

Dalam forum diskusi yang diselenggarakan di Auditorium Prof. Ir. Suryono FT, Rabu (11/12/2024), aplikasi ini dipresentasikan sebagai prototipe yang menjanjikan. Acara tersebut melibatkan Pemkot Malang, pegiat cagar budaya, serta pakar teknologi untuk menyempurnakan fitur aplikasi.

Dr. Herry menjelaskan bahwa tujuan utama pengembangan ARchive adalah menjaga kelestarian aset cagar budaya di Kampoeng Heritage Kayutangan. Dengan bantuan avatar berbasis AR, pengguna dapat menikmati cerita sejarah setiap bangunan secara mendetail, termasuk aspek arsitektur dan ornamen uniknya.

“Konsep storytelling ini memungkinkan wisatawan memahami kisah-kisah di balik bangunan bersejarah secara lebih menarik,” kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa ini.

Aplikasi ini juga terhubung dengan website pendukung yang menyediakan informasi tambahan tentang bangunan cagar budaya, meliputi nama, sejarah, dan keunikan cerita di baliknya. Informasi tersebut dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pemilik bangunan atau ahli budaya setempat.

Prototipe aplikasi saat ini telah memasuki tahap uji coba yang mencakup sepuluh obyek cagar budaya di Kampoeng Heritage Kayutangan. Melalui diskusi lebih lanjut, FT berencana memperluas cakupan obyek dan menyempurnakan fitur untuk memberikan pengalaman yang lebih komprehensif kepada pengguna.

Pengembangan aplikasi ini sudah dimulai sejak 2019, dengan target peluncuran resmi pada tahun 2025. Dalam waktu dekat, aplikasi ini akan didaftarkan di Google Play Store, lengkap dengan sistem coin management yang dirancang untuk mendukung kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat.

“Melalui sistem ini, kami berharap aplikasi tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga manfaat ekonomis bagi masyarakat lokal,” ungkap Dosen Arsitektur FTUB ini.

Sebagai institusi yang berkomitmen pada inovasi berkelanjutan, FT berharap aplikasi ARchive dapat menjadi model integrasi teknologi dan budaya dalam memajukan sektor pariwisata, sekaligus melestarikan warisan arsitektur yang berharga di Indonesia.

ARchive - Pramu Wisata Kayutangan