Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) menyelenggarakan Pengukuhan Insinyur yang berlangsung dengan khidmat di Auditorium Prof. Ir. Suryono pada Jum’at (7/2/2025).
Acara pengukuhan ini dibuka dan diresmikan oleh Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc; Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Jawa Timur, Dr. Ir. Gentur Prihantono, SP., SH., MT., MH., IPU; serta Dekan Fakultas Teknik UB, Prof. Ir. Hadi Suyono S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng.
Sebanyak 67 calon insinyur dari Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) angkatan ke-13 resmi dikukuhkan dalam kesempatan ini. Mengawali acara laporan disampaikan Dekan FT memaparkan mengenai jumlah calon insinyur dan latar belakang pendidikan serta karir atau jabatan yang sedang diemban oleh para calon insinyur.
“Dari total 67 calon insiyur terdapat satu calon insinyur Program RPL angkatan12 dan ke-66 nya berasal dari Program RPL Angkatan 13,” kata Prof. Hadi.
Prof Hadi juga melanjutkan adapun latar belakang dari peserta didik yang dikukuhkan pada hari berasal dari Teknik Sipil Bangunan 26 orang, Teknik Mesin 6 orang, Teknik Elektro 8, Teknik Pengairan 13 orang, Arsitektur 2 orang, Perencanaan Wilayah & Kota 1 orang, Teknik Industri 4 orang, Teknologi Informasi 3 orang, Teknologi Pangan 1orang, Geologi & Geofisika 2 orang dan yang terakhir Peternakan 1 orang.
Para peserta pengukuhan tersebut berasal dari beragam profesi dan instansi seperti Akademisi/Dosen 18 orang, BUMN 15 orang, dari sektor swasta 15 orang, wiraswasta 1 orang dan dinas pemerintahan sebanyak 18 orang. Sehingga saat ini UB telah mengukuhkan sebanyak 869 Insinyur.
Selanjutnya dalam sambutannya Rektor UB menekankan pentingnya peran insinyur dalam pembangunan nasional. Dia mengatakan pengukuhan ini bukan hanya seremoni, tetapi juga sebuah amanah besar bagi para insinyur untuk terus berkontribusi dalam berbagai sektor industri dan pembangunan.
“Jika dibandingkan di wilayah ASEAN, yaitu dengan Vietnam, jumlah Insinyur di Indonesia masih kalah. Apalagi dengan Korea dan China di Tingkat Asia. Tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi Universitas dapat mengukuhkan insinyur-insinyur baru yang harapannya dapat berkontribusi untuk pembangunan bangsa,” kata Prof. Widodo.
Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di FT merupakan salah satu upaya dalam mendukung sertifikasi insinyur profesional melalui jalur yang mengakui pengalaman kerja dan keterampilan yang telah dimiliki oleh para peserta. Dengan pengukuhan ini, diharapkan para insinyur yang baru dikukuhkan dapat berperan lebih aktif dalam dunia industri serta berkontribusi bagi pembangunan infrastruktur dan teknologi di Indonesia.
Acara pengukuhan ditutup dengan sesi foto bersama serta ramah tamah antara para insinyur yang baru dikukuhkan dengan para tamu undangan. Momen ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier para insinyur yang siap mengabdikan diri bagi kemajuan bangsa dan negara.[drn/Humas UB]