FPIK UB dan Wahana Visi Indonesia Jajaki Kolaborasi Silvofishery untuk Ketahanan Pesisir

"Pimpinan dan dosen FPIK UB menerima kunjungan delegasi dari Wahana Visi Indonesia (WVI), World Vision Korea, serta Korea Rural Economic Institute (KREI) dalam rangka penjajakan kolaborasi strategis di bidang silvofishery dan restorasi ekosistem pesisir."
“Pimpinan dan dosen FPIK UB menerima kunjungan delegasi dari Wahana Visi Indonesia (WVI), World Vision Korea, serta Korea Rural Economic Institute (KREI) dalam rangka penjajakan kolaborasi strategis di bidang silvofishery dan restorasi ekosistem pesisir.”

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) menerima kunjungan kerja dari Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama delegasi dari World Vision Korea dan Korea Rural Economic Institute (KREI). Kunjungan diterima di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung B FPIK UB. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Mangrove Restoration and Livelihood for Sustainable Ecosystem and Adaptation (MARVEL SEA), yang berfokus pada restorasi mangrove dan pengembangan program silvofishery berbasis masyarakat sebagai respons terhadap tantangan perubahan iklim.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan I FPIK UB, Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto, S.Pi., M.P., yang menyampaikan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam membangun ketahanan wilayah pesisir melalui pendekatan ilmiah dan pemberdayaan masyarakat. Dalam sambutannya, beliau menegaskan kesiapan FPIK UB untuk menjadi mitra strategis dalam program-program adaptasi berbasis ekosistem.

Pada sesi pemaparan, Dosen dan pakar silvofishery FPIK UB Prof. Dr. Ir. Muhammad Musa, M.S, mempresentasikan best practice implementasi sistem wanamina yang telah diterapkan di Kabupaten Probolinggo. Model ini menunjukkan keberhasilan dalam menggabungkan konservasi mangrove dengan aktivitas budidaya perikanan berkelanjutan yang memberikan manfaat ekologis sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat lokal.

Diskusi berlangsung secara interaktif dengan dihadiri oleh tim lengkap dari ketiga institusi, yakni dari Wahana Visi Indonesia (WVI): Project Team Leader, Mangrove Coordinator, Livelihood Coordinator, SIS Compliance Specialist, Climate Change and Adaptation Specialist, Food Security and Livelihood Specialist, Market-Based Programming Specialist, dan Accountant. Dari World Vision Korea: Environment Sustainability and Climate Action (ESCA) Manager Officer, ESCA Technical Advisor, dan ESCA Officer. Dan dari Korea Rural Economic Institute (KREI): Perwakilan peneliti dan ekonom pembangunan pedesaan.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah peluang kerja sama untuk pengembangan lokasi restorasi mangrove di wilayah dampingan WVI, khususnya di Kota Surabaya. FPIK UB menyambut positif rencana tersebut dan menyatakan komitmennya untuk mendukung melalui riset kolaboratif, pelatihan masyarakat pesisir, hingga pengembangan model wanamina berbasis data ilmiah.

Kunjungan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat jaringan kerja sama antara akademisi, organisasi pembangunan, dan lembaga riset internasional dalam mendukung pembangunan pesisir berkelanjutan di Indonesia. [CIT/MIT]