FP Punya Dua Doktor Baru Lulusan Wageningen University and Research

Pada 30 Oktober 2023, Departemen Tanah dan Kehutanan, Fakultas Pertanian (FP), Universitas Brawijaya (UB) telah berhasil menambah dua doktor baru lulusan dari Wageningen University and Research (WUR), Belanda. Dr. Rika Ratna Sari (foto atas) dan Dr. Danny Dwi Saputra (foto bawah), keduanya telah sukses mempertahankan disertasinya dihadapan komite penguji di Gedung auditorium Omnia, Wageningen, Belanda.

Pasangan doktor ini memulai perjalanan studi mereka di Plant Production System Group, Plant Science Department, WUR, secara bersamaan empat tahun lalu tepatnya pada Desember 2019. WUR sendiri merupakan universitas terkemuka khususnya di bidang Pertanian dan Kehutanan (Agriculture and Forestry), yang menempati urutan pertama pada QS World University Rankings, serta merupakan universitas terbaik di Belanda selama 18 tahun terakhir berdasarkan pemeringkatan The Keuzegids.

 

Dr. Rika mendapatkan dukungan pendanaan (beasiswa) dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia melalui skema Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN). Sementara itu, untuk Dr. Danny menerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementrian Keuangan Republik Indonesia, melalui skema Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Luar Negeri (BUDI LN). Selain kedua sumber pendanaan dari Pemerintah Indonesia tersebut, kegiatan penelitian mereka juga mendapatkan bantuan dana riset dari aktivitas-aktivitas penelitian yang melibatkan ICRAF-CIFOR, SESAM (WUR), serta pendanaan internal dari Universitas Brawijaya.

Selama studinya, Dr. Rika dipromotori oleh Prof. Dr. Meine van Noordwijk dan co-promotor Dr. Danaé MA Rezendaal dan Dr. Erika N Speelman, ketiganya dari WUR. Dalam disertasi yang berjudul “Managing tree diversity for social-ecological resilience: cacao and coffee agroforestry patterns, processes and games”. Rika mengungkapkan bahwa upaya pengelolaan keanekaragaman pohon untuk agroforestri kakao dan kopi yang resilien memerlukan pendekatan interdisipliner untuk mempelajari sistem sosial-ekologi melalui pemahaman umpan balik antara pola, proses, dan pilihan petani. Lebih lanjut Rika menjelaskan bahwa pengambilan keputusan yang aktif, adaptif, dan beragam yang dilakukan oleh para petani di agroforestri berbasis kakao dan kopi berkontribusi terhadap pelestarian berbagai fungsi ekologi, meningkatkan ketahanan sosial-ekologis sistem dan memfasilitasi diversifikasi pendapatan.

 

Sementara itu, dengan dipromotori oleh Prof. Dr. Meine van Noordwijk (WUR), co-promotor Prof. Dr. Kurniatun Hairiah dan Prof. Dr. Didik Suprayogo (Universitas Brawijaya), dalam disertasinya yang berjudul “Soil recovery in cacao and coffee agroforestry systems: litter, roots, carbon, and water”, Dr. Danny mengeksplorasi potensi agroforestri untuk mendukung pemulihan kualitas tanah akibat proses degradasi yang disebabkan oleh aktivitas manusia (ketidaktepatan manajemen lahan) maupun bencana alam (letusan gunung berapi). Dengan menggunakan model berbasis proses WaNulCAS, Dr. Danny juga melakukan evaluasi kinerja sistem agroforestri berbasis kakao dalam berbagai skenario, dengan menyoroti kemampuan agroforestri dalam penyerapan karbon dan ketahanannya dalam kondisi kelangkaan air. Penelitian ini menggarisbawahi peran serasah di permukaan dan akar dalam memfasilitasi pemulihan tanah, sekaligus menekankan pentingnya pemilihan spesies pohon yang sesuai untuk praktek agroforestri berbasis kakao dan kopi, yang sangat penting untuk memerangi degradasi lahan dan mendorong praktik penggunaan lahan berkelanjutan.

Selama 4 tahun studi, keduanya bersama-sama telah menyumbang setidaknya 13 artikel ilmiah kedalam bendera Universitas Brawijaya, dan juga 4 artikel populer di majalah The Conversation Indonesia. Selain publikasi di jurnal Ilmiah dan majalah populer, kedua doktor baru ini juga berkontribusi dalam penulisan beberapa chapter buku berjudul “Agroforestri Khas Pegunungan Nusantara: Jendela Jawa Timur”, kerjasama antara Universitas Brawijaya, World Agroforestry Centre (ICRAF), dan Indonesian Network for Agroforestry Education (INAFE), yang dalam waktu dekat akan dirilis.

Sebelum kembali mengabdi ke Universitas Brawijaya, Dr. Rika dan Dr. Danny dengan didampingi oleh Prof. Kurniatun Hairiah dari Departemen Tanah dan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, juga telah melaksanakan beberapa pertemuan dengan peneliti dari WUR diantaranya Dr. Maja Slingerland, Prof. Meine van Noordwijk (Plant Production Systems Group – Departement of Plant Sciences) dan Dr. Aritta Suwarno (Departement of Enviromental Sciences) untuk proses penjajakan kerjasama penelitian  kedepan tentang Agroforestri antara Universitas Brawijaya dan Wageningen University and Research. [fp/pon/humas]