Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) mengadakan kegiatan penyusunan kurikulum MBKM dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten di dunia kerja dan mampu menjadi Job Creator yang baik.
Kegiatan yang diadakan secara daring, Sabtu (2/10/2021) tersebut menghadirkan pembicara UB dan KEMENDIKBUDRISTEKDIKTI Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.T.
Syamsul Arifin dalam penjelasannya mengatakan penyusunan kurikulum menjadi sesuatu yang penting dan harus dilakukan. Hal ini karena adanya keterkaitan antara kuliah dan profil lulusan . Profil lulusan merupakan peran yang dapat dilakukan oleh lulusan dibidang keahlian atau bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya.
Dia mengatakan penyusunan kurikulum harus berlandaskan visi misi, tujuan Pendidikan, strategi, dan value dari sebuah universitas.
“Pada penyusunan kurikulum, ada tiga hal yang mesti diketahui, pertama kurikulum pasti ada kaidahnya, ada konsep teori, soal tata cara prosedur yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan konten kurikulum yang khas sesuai dengan prodi masing-masing,”kata Syamsul.
Dia menambahkan, struktur kurikulum mata kuliah yang bisa disusun yaitu pada tahun pertama adalah matakuliah di tingkat awal bersifat pengenalan seperti Matematika dan ilmu ilmu dasar. Pada tahun kedua mata kuliah penguatan atau reinforcement. Pada tahun ketiga adalah mata kuliah capstone atau tahapan evaluasi atau specific science.
Ketua PKKM UB Dr. Sujarwo , SP., MP. penyusunan kurikulum yang bagus bertujuan untuk membekali mahasiswa berkontribusi dalam pembangunan nasional dan internasional.
“Kita harus mempunyai road map disana. Fakultas dan universitas akan memfasilitasi. Selain itu dalam kurikulum kolaborasi kelas diefektifkan. Seperti yang pernah dikatakan oleh mas Menteri Nadiem. Di semester satu sampai lima diajari renang dan di semester selanjutnya dilepas dilaut namun teteap diawasi,”katanya.
Sementara itu, KPS Agroekoteknologi, Nunun Barunawati mengungkapkan penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) untuk kurikulum merdeka belajar memerlukan suatu konsep dan strategi supaya arah dan capaian pembelajaran akan terwujud.
Pengembangan RPS ini dilakukan oleh dosen yang berperan dalam melakukan inovasi pembelajaran, menyusun materi uji kompetisi dan sekaligus melakukan uji kompetensi.
“Dalam penyusunan inovasi pembelajaran termasuk metode pembelajaran kolaboratif yang memenuhi kriteria valid, praktis, efektif, dan efisien,”kata Nunun. (OKY/Humas UB).