Flavonoid Daun Kencana Ungu sebagai Anti Diabetes

Ilustrasi Bunga Kencana Ungu yang bisa menjadi terapi Anti Diabetes (wallpaperbungahd.blogspot.com)
Ilustrasi  Kencana Ungu yang bisa menjadi terapi Anti Diabetes (wallpaperbungahd.blogspot.com)

Salah satu senyawa yang dapat digunakan sebagai antidiabetes adalah flavonoid. Senyawa ini dapat menurunkan kadar gula darah dengan perannya sebagai inhibitor enzim α-amilase. Dimana dapat mengubah disakarida menjadi glukosa. Selain itu, flavonoid juga dapat menghambat absorpsi glukosa pada usus halus sehingga dapat berfungsi sebagai antidiabetes. Kandungan Flavonoid ini dapat ditemukan pada  daun  kencana ungu.

“Halangan terbesar senyawa flavonoid yang diperoleh dari kencana ungu adalah degradasi yang terjadi sebelum mengenai organ target. Hal tersebut dapat diatasi dengan sistem penghantaran obat tertarget melalui metode mikroenkapsulasi,” ujar Rachmadi Azhar Fathoni, salah satu anggota tim.

Foto Tim
Foto Tim

Sebagai upaya mengembangkan sistem penghantaran obat tertarget melalui mikroenkapsulasi flavonoid, lima mahasiswa yang terdiri dari: Rachmadi Azhar Fathoni (Kimia), Moh Adrian Barra (Kimia), Layla Az-Zahra (Kimia), Voleta Alda Lathifah (Fisika) dan Danang Wahyu Pamungkas (Ilmu Aktuaria) Universitas Brawijaya dengan dosen pembimbing Anna Safitri, S.Si. , M.Si., Ph.D.  berkolaborasi mengembangkan mikroenkapsulasi flavonoid berbasis dekstrin dan kasein sebagai antidiabetes. 

Campuran bahan penyalut mikroenkapsulasi memiliki potensi untuk mendapatkan mikrokapsul dengan daya rekat yang baik dan stabil. Selain itu mikrokapsul ini dapat  melindungi senyawa flavonoid hingga mencapai organ  tertarget. Maka flavonoid dapat rilis pada organ target yakni usus halus.

Riset tersebut mendapatkan dana dari ajang Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta. Kelima mahasiswa ini menyatukan pikiran dan tenaganya untuk berjuang masuk dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXVI 2023 mendatang. 

“Riset ini sejatinya adalah langkah awal kami sebagai mahasiswa untuk turut serta mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi. Melalui penelitian ini, kami harap bisa dikembangkan lebih jauh lagi sehingga apa yang kami lakukan tidak berhenti sampai disini saja, namun bisa sampai diproduksi secara masif sehingga kami bisa menyediakan terapi pengobatan alternatif berbahan herbal dalam rangka membantu penyintas diabetes” ucap Rachmadi sebagai harapan yang mewakili timnya. [tim/sitirahma]