FKH UB Beri Penyuluhan Pembuatan Silase untuk Tingkatkan Produksi Ternak

Penyuluhan dan Workshop pembuatan silase di Desa Tegowangi oleh salah satu tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya 2024 Kadek Karma Wahana

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB) mengenalkan metode pengolahan pakan ternak yang berasal dari limbah jagung berupa silase kepada peternak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Senin (08/07/2024).

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan silase ini dilaksanakan dengan binaan dosen FKH UB drh. Gretania Residiwati, M. Si, Ph.D, dengan pendanaan dari Program Doktor Mengabdi (DM) UB 2024.

Gretania yang juga berperan sebagai ketua penerima hibah DM menyampaikan bahwa metode pembuatan silase berguna untuk memperpanjang masa simpan pakan ternak, meningkatkan kecernaan, sehingga hasil produksi ternak dapat dioptimalkan demi kesejahteraan masyarakat.

Disamping itu, metode silase juga merupakan metode yang cocok digunakan oleh peternak kecil untuk mencegah kekurangan pakan di masa paceklik atau musim kemarau berkepanjangan.

“Dengan potensi pertanian yang dimiliki oleh Desa Tegowangi, akan semakin menguntungkan jika dilakukan pengolahan hasil samping pertanian seperti tebon jagung dan daun tebu menjadi bahan pakan dengan kualitas yang lebih baik,” katanya.

Hingga saat ini, kebanyakan peternak sapi tradisional di Indonesia khususnya sapi potong di Desa Tegowangi masih menggunakan bahan pakan tradisional. Yakni dengan pengolahan pakan sederhana yang hanya dilakukan dengan melakukan pengeringan hasil panen berupa jerami maupun tebon jagung kering.

Penyerahan chopper yang diwakili oleh Ketua Penerima Program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya 2024 pada Kepala Desa Tegowangi

Hal ini beresiko menyebabkan ternak sapi kekurangan nutrisi bahkan keracunan, mengingat metode penyimpanan yang dilakukan berpotensi menimbulkan timbulnya jamur pada pakan ternak.

“Oleh sebab itu kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan silase ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aspek nutrisi pada ternak serta meningkatkan produksi ternak dengan biaya seminimal mungkin melalui pembuatan silase, mengingat pakan menjadi salah satu biaya terbesar dalam proses budidaya sapi,” papar Gretania.

Acara yang dilaksanakan di balai Desa Tegowangi ini dihadiri lebih dari 50 peserta, yang terdiri atas perwakilan pengurus desa, perwakilan BUMDes, serta peternak sapi di Desa Tegowangi.

Penyuluhan dilakukan dengan pembuatan langsung silase oleh para peternak yang sudah dibagi dalam beberapa kelompok. Diharapkan peternak mendapatkan pengalaman langsung dan dapat mempraktekkan sendiri dirumah. Hasil pembuatan silase masing-masing kelompok akan diletakkan dan disimpan di balai desa selama dua minggu sebelum nantinya dibuka bersama untuk melakukan penilaian kelayakan silase tersebut.

Tim juga memberikan bantuan berupa mesin chopper rumput yang diserahkan secara simbolis kepada Kepala Desa Tegowangi Kuswanto dan Ketua BUMDes Tegowangi Tri Ardianto, sebagai wujud dukungan dan kepedulian Tim DM Kepada peternak di Desa Tegowangi.

“Sangat diharapkan bahwa nantinya chopper ini dapat benar-benar termanfaatkan guna pengoptimalan nutrisi ternak berupa silase, di Desa Tegowangi,” katanya.

Rokhim selaku salah satu peserta seminar dan pelatihan pembuatan silase merasa sangat terbantu dengan sosilasisasi dan pelatihan pembuatan silase oleh Tim DM.

“Dari pelatihan tadi saya sangat tertarik untuk mencoba sendiri memebuatnya dirumah, kebetulan saya sedang punya tebon jagung dirumah. Semoga nanti hasilnya memuaskan,” ujar Rokhim. [Kadek Karma Wahana/Irene]