FK-UB Raih Medali Perak dan Perunggu pada IMO 2021

Muhammad Yusuf dan Fairuz Abidatillah Meilany raih medali perak pada IMO 2021 cabang musculoskeletal.

Dua tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) berhasil membawa pulang medali perak dan perunggu pada ajang Indonesian International Medical Olympiad (IMO) 2021. Mereka adalah Muhammad Yusuf dan Fairuz Abidatillah Meilany yang meraih medali perak pada cabang musculoskeletal, serta Liani Amelia Chandra dan Ivena Leonita yang meraih medali perunggu pada cabang Infectious Disease.

Kompetisi yang digelar oleh Ikatan Senat mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) ini diselenggarakan dalam beberapa tahapan lomba, mulai 9 Oktober 2021 yang digelar secara daring, hingga semi final pada 22 Oktober 2021 secara luring di Universitas Sriwijaya, Palembang.

“Kami senang dan bangga bisa membawa nama UB pada kompetisi ini. Mengikuti olimpiade ini merupakan cita-cita kami sejak menjadi mahasiswa baru,” kata Muhammad Yusuf mewakili tim.

Menurut Yusuf, IMO merupakan lomba kedokteran terlengkap, karena mencakup soal-soal dalam berbagai bidang kedokteran, soal-soal praktikum atau Objective Structured Practical Examination (OSPE), uji skill atau Objective Structured Clinical Examination (OSCE), Student’s Oral Objective Case Analysis (SOOCA), dan Lomba Cepat Tepat (LCT).

“Sehingga dengan mengikuti IMO, peserta lomba terpacu untuk mendalami ilmu kedokteran di cabangnya masing-masing hingga mendalaminya sesuai kompetensi yang diharapkan,” ungkap mahasiswa asal Surabaya ini.

Yusuf dan Fairuz berhasil menjadi juara dua, dan mendapatkan medali perak pada cabang musculoskeletal, yakni ilmu medis terkait otot dan tulang, seperti ortopedi dan reumatologi. Dalam mempersiapkan kompetisi, mereka dibimbing oleh dosen dr. Ananton Satya Pradana Drajat, Sp.OT. Pada cabang ini, juara 1 diraih oleh Universitas Diponegoro, dan juara 3 oleh Universitas Indonesia.

Liani Amelia Chandra dan Ivena Leonita raih medali perunggu pada IMO 2021 cabang Infectious Disease.

Senada dengan Yusuf, Liany menyampaikan kebanggaannya dapat memenangkan kompetisi kedokteran terbesar di Indonesia ini pada cabang infectious disease.

“Hampir semua mahasiswa fakultas kedokteran di Indonesia ingin mengikuti dan memenangkan perlombaan ini. Menjadi suatu kebanggan tersendiri bisa mengharumkan nama UB pada ajang olimpiade kedokteran terbesar di Indonesia ini,” ungkap Liany mewakili tim.

Meskipun pada awalnya merasa kurang berpengalaman pada bidang penyakit infeksi, namun Liany dan Ivena merasa tertantang dan mematangkan persiapan dengan belajar mandiri, bimbingan dengan para dosen pembimbing yakni Dr. dr. Irene Ratridewi, Sp.A(K), M.Kes, dr. Andrew William Tulle, M.Sc, dr. Dearikha Karina Mayashinta, M.Biomed, dan dr. Heri Sutanto, Sp.PD, serta berlatih melakukan berbagai pemeriksaan pasien.

“Cabang infectious disease sangat menarik untuk didalami. Ke depannya, kami akan mencoba mengikuti perlombaan tingkat internasional yang melombakan bidang penyakit infeksi,” ujar mahasiswi asal Palu ini.

Pada cabang infectious disease ini, Liany dan Ivena meraih juara 3 dan mendapatkan medali perunggu. Pada IMO terdapat enam cabang yang dikompetisikan, yaitu musculoskeletal, cardiorespiratory, genitourinary, infectious disease, digestive, dan neuropsychiatry. [irene]