FK Lantik 25 Dokter Spesialis Baru

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) melantik sebanyak 25 dokter spesialis baru di Ruang Auditorium Lantai 6 Gedung FK pada Kamis (7/3/2024).

Sebanyak 25 dokter spesialis diambil sumpahnya, dipimpin oleh Dekan FK UB Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med, SpA(K).

Para dokter spesialis itu terdiri dari tiga dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif, tiga dokter Ilmu Mata, tiga dokter Fisik dan Rehabilitasi, enam dokter Patologi Klinik, lima dokter Obstetri dan Ginekologi, tiga dokter Ilmu Kesehatan Anak, satu dokter Dermatologi, Venereologi, dan Estetika, serta satu. dokter Mikrobiologi Klinik.

Pada sambutannya, Ketua Departemen Kedokteran Spesialis dan Sub Spesialis Dr. dr. Seskoati Prayitnaningsih,Sp.M(K) berpesan kepada dokter spesialis baru untuk terus menigkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Dikatakannya, pelayanan berkualitas tidak hanya ditentukan oleh keilmuan dan teknologi kesehatan, namun yang lebih penting adalah ditentukan oleh sikap dan perilaku terpuji kepada pasien, masyarakat, sejawat maupun sesama tenaga kesehatan lain.

“Sekarang tiba waktunya untuk menerapkan dan mengabdikan kompetensi yang telah dipelajari kepada masyarakat yang dibutuhkan,” pesannya.

Lanjutnya, seorang dokter spesialis harus mempersiapkan diri setiap ada perubahan dengan baik. Salah satunya dengan tetap setia merawat rasa ingin berpengetahuan agar memacu proses pembelajaran diri untuk menjaga pribadi yang berkualitas.
“Revolusi Industri menuntut kita semua agar adaptif terhadap perubahan teknologi kesehatan dan dapat mengaplikasikan dalam setipa lini pelayanan,” sambungnya.

Dekan FK UB Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med, SpA(K) menekankan kemampuan akademik yang dimiliki para dokter spesialis baru terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

Selain itu, perlu dicermati dan dipahami peraturan perundang-undangan yang berlaku agar selamat dalam menjalankan tugas.

“Seorang dokter spesialis wajib menjunjung tinggi 6 azas yaitu azas etik, azas menghormati otonom pasien, azas kejujuran, azas tidak merugikan, azas manfaat, azas kerahasiaan, dan azas keadilan,” tekannya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur RSSA Malang, Direktur RS Jejaring Pendidikan, para Wakil Dekan FK UB, Kepala Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Malang, Ka Kesdam, Ketua Alumni FK UB, Guru Besar dan Dosen lingkungan FK UB, dan para keluarga dari dokter spesialis baru. FHN/Oky/Humas UB)