Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, termasuk berbagai jenis tumbuhan herbal. Di antara tanaman herbal tersebut, terdapat akar, daun, rimpang, dan umbi yang memiliki beragam manfaat. Hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih banyak yang memanfaatkan tanaman herbal tersebut, baik sebagai bahan dasar masakan maupun diolah menjadi produk herbal dalam bentuk minuman kesehatan, seperti jamu. Tradisi ini menunjukkan betapa pentingnya peran tumbuhan herbal dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran (FK) bertema “Workshop dan Edukasi Pemanfaatan Herbal Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Keluarga“ yang dilaksanakan di Balai Desa Kendal Payak, Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang, dilakukan dalam dua tahap kegiatan.
Tahap pertama adalah Edukasi mengenai sistem imunitas tubuh, obat tradisional dan pemanfaatannya, serta penggunaan obat tradisional, yang dilakukan oleh tenaga pendidik Departemen Farmasi pada Sabtu, (24/8/2024).
Tahap kedua adalah kegiatan Workshop pembuatan herbal yang dilakukan pada (19/10/2024). Sasaran pada kegiatan ini adalah anggota PKK Desa Kendalpayak yang berjumlah ± 45 orang.
Apt. Tamara Gusti Ebtavanny, S.Farm., M.Farm., selaku Ketua Pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dari masyarakat terutama bagi anggota PKK di desa kendalpayak tentang penggunaan, khasiat dan takaran obat herbal, sehingga masyarakat aman dalam memanfaatkan tanaman herbal sebagai jamu yang dapat digunakan sehari-hari sebagai peningkat imun / imunostimulan bagi kesehatan keluarga.
Dia menambahkan banyak masyarakat yang masih awam mengenai pemanfaatan herbal yang rasional, dalam artian tepat indikasi, tepat dosis, tepat cara pakai, tepat cara penyimpanan dan kewaspadaan terhadap efek samping yang mungkin muncul, sehingga dengan kegiatan pengmas ini diharapkan derajat kesehatan masyarakat akan meningkat dengan penggunaan herbal yang rasional.
“Dalam kegiatan ini kami juga melaksanakan workshop pembuatan jamu dengan melibatkan pelaku bisnis / praktisi di bidang Jamu, agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana memproduksi jamu yang aman, baik dan benar, bagaimana memilih kemasan yang sesuai dan bagaimana perizinan edar produk jamu sehingga layak diedarkan ke masyarakat luas, misalnya perizinan yang paling mudah dilakukan yaitu Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Dalam workshop ini juga dilakukan hands on pembuatan 3 resep minuman herbal yang sesuai untuk imunostimulan keluarga, yaitu: a. Wedang Bandrek anak, b. Wedang KuKur (Kunyit-Kurma-Cabe Jawa) untuk kesehatan pria, dan c. Wedang Biru Segar Sari dari Bunga Telang untuk seluruh anggota keluarga. Selain itu, kami juga memberikan Buku Pintar “Immunostimulan Hero” yang berisi materi Edukasi dan Formula jamu yang bermanfaat sebagai imunostimulan serta starter kit berupa alat-alat yang dapat digunakan untuk membuat jamu. Hal ini dilakukan dengan harapan materi dan pelatihan yang diberikan kepada anggota PKK kedepannya dapat diaplikasikan dan meningkatkan kesejahteraan bagi warga desa kendalpayak,” kata Apt. Tamara. (an4nk/Humas FKUB/Humas UB)