FIKES UB Juara 1 Nursing Scientific Competition 2025, usung Sabuk Pintar Ibu Hamil

The Code Blue Team dari FIKES UB raih Juara 1 Nursing Scientific Competition 2025

Tim Mahasiswi dari Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (FIKES UB) berhasil meraih juara 1 dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nursing Scientific Competition 2025 yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Dr. Soebandi Jember. Perlombaan dilakukan secara daring dengan puncak final pada Minggu (20/04/2025), melalui media Zoom Meeting. Ajang tersebut diikuti 18 tim dari berbagai universitas di Indonesia.

Nursing Scientific Competition 2025 merupakan perlombaan yang bertujuan untuk mewadahi seluruh mahasiswa di Indonesia dalam mengembangkan minat dan bakat melalui penuangan ide atau gagasan yang kreatif, inovatif dan inspiratif dalam bentuk  beberapa cabang lomba, salah satunya LKTI.

The Code Blue Team, sebutan bagi tim mahasiswi FIKES UB yang terdiri atas Nabila Febri Panglipuring Tiyas (2022), Yulia Rahmawati (2022), dan Eka Lutfiya Faizah (2022) mengangkat judul “Pengembangan Aplikasi TUMBUH Berbasis Smart Belt PregSense sebagai Upaya Digitalisasi Kesehatan Maternal untuk Mewujudkan SDGs Nomor 3 Tahun 2030“.

Disampaikan Yulia bahwa karya timnya berfokus pada inovasi di bidang maternal, dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memantau kesehatan ibu hamil. Hal tersebut dilakukan melalui aplikasi TUMBUH yang digagas, dengan integrasi pada sebuah sabuk pintar bernama Smart Belt PregSense.

“Inovasi yang kami usung dapat memantau tanda-tanda vital ibu dan janin secara real-time. Data yang terkumpul akan diolah dan ditampilkan dalam aplikasi, sehingga memudahkan ibu hamil maupun tenaga kesehatan dalam melakukan deteksi dini terhadap potensi komplikasi kehamilan,“ papar Yulia.

Smart Belt PregSense menyediakan berbagai fitur. Di antaranya memberi panduan gizi ibu dan janin, edukasi interaktif terkait topik seputar kehamilan dan persalinan, forum diskusi dengan sesama pengguna maupun tenaga medis, tips untuk suami siaga, hingga fitur emergency.

Inovasi tersebut berfokus pada target capaian Sustainable Goals Development (SDGs) ketiga, yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua orang di segala usia, khususnya dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Kriteria penilaian dari perlombaan ini meliputi penilaian naskah LKTI dan presentasi. Dalam penilaian naskah, kriteria terdiri atas topik yang diangkat, mutu gagasan, data sumber informasi, analisis, sintesis, kesimpulan, dan format kepenulisan. Sedangkan pada kriteria presentasi, didasarkan pada aspek penyajian presentasi dan sesi tanya jawab bersama dewan juri.

Dalam prosesnya terdapat beberapa kendala jaringan, akan tetapi hal tersebut berhasil dilalui. Nabila sebagai ketua delegasi mengatakan bahwa perlombaan itu sangat berkesan dan membanggakan bagi timnya. Ia merasa perlombaan ini telah mengasah kemampuan ilmiah, berpikir kritis, kerja sama tim, dan menguji ketahanan mental.

“Kami belajar banyak pelajaran berharga. Momen paling membahagiakan tentu saat nama tim kami diumumkan sebagai pemenang. Pesan kami untuk teman-teman mahasiswa keperawatan lainnya, jangan takut untuk mencoba dan melangkah keluar dari zona nyaman dengan mengikuti perlombaan,“ tutup Nabila. [FIM/MIT]