FIB UB Gelar Penutupan Pengabdian Masyarakat di Kampung Sanan

2472_20171129140202

Dalam kurun waktu tiga sampai empat bulan ini, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) telah melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Sanan RW 15 Malang. Kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat tersebut meliputi: pelatihan cara pemasaran secara online dan pelatihan jurnalistik untuk bekal promosi potensi wisata Kampung Sanan, pembelajaran bahasa Inggris dan bahasa Jepang untuk menyambut wisatawan asing, pemetaan wisata Kampung Sanan, pembuatan mural pada dinding-dinding di sepanjang Kampung Sanan, pembuatan icon Kampung Sanan, dan penyerahan tanaman hidroponik untuk warga kampung agar  lebih menyejukkan Kampung Sanan. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur Kampung Sanan agar lebih menarik wisatawan dan pengunjung mengingat Kampung Sanan merupakan tempat produksi tempe dan keripik tempe khas Kota Malang.https://prasetya.ub.ac.id/cmsub/javascript/tiny_mce/plugins/pagebreak/img/trans.gif

 

Minggu (26/11/2017) diadakan penutupan rangkaian acara dari kegiatan pengabdian masyarakat yang sudah di lakukan tersebut. Acara yang dihadiri oleh dekan dan dosen FIB UB beserta warga Kampung Sanan ini dimulai dengan acara  sambutan ketua RW. 15 Ivan Kuncoro, Sambutan dari Prof. Ir. Ratya Anindita, Ph.D. selaku Dekan FIB UB, dan penyerahan secara simbolis icon Kampung Sanan berupa boneka tempe. Acara dilanjutkan dengan berkeliling Kampung Sanan untuk melihat hasil karya mural dan sekaligus melihat pembuatan kripik tempe. Selanjutnya dekan dan para dosen FIB UB disambut dengan kuliner olahan tempe dari warga RT 07 RW 15.

4982_20171129140209

“Kedepannya kita masih perlu kegiatan pengabdian seperti ini lagi di kampung Sanan, sampai kampung Sanan ini bisa mandiri. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan demi terwujudnya kampung Sanan lebih dikenal lagi di seluruh dunia dengan Tempenya,”kata Ivan Kuncoro.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memanfaatkan potensi lokal yang dimiliki. Kampung Sanan sebagai penghasil tempe bisa dikembangkan dengan didampingi fasilitas kampung wisata agar lebih dikenal secara nasional maupun internasional. Selain di Kampung Sanan, FIB UB juga melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Gunungsari Kota Batu dan Desa Ngabab Kabupaten Malang lewat pengembangan kampung wisata. [MJW/DT/MSH/PSIK FIB/Humas UB]