FIB Kembali Juara Umum MTQ UB

Wakil Rektor bidang Kemahasiwaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H. menyerahkan Piala Bergilir MTQ UB kepada Dosen Pendamping FIB Very Erawanto, S.S., M.Pd.I
Wakil Rektor bidang Kemahasiwaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H. menyerahkan Piala Bergilir MTQ UB kepada Dosen Pendamping FIB Very Erawanto, S.S., M.Pd.I

Fakultas Ilmu Budaya menyabet kembali posisinya sebagai juara umum MTQ UB dengan nilai sebesar 47,5 poin. Posisi ini berhasil diperoleh mengulang kemenangan tahun 2022, sedangkan 2023 Fakultas Ilmu Komputer menjadi juara umum.

“Tercatat 303 mahasiswa mengikuti kegiatan hingga akhir, dan para juara nantinya akan mewakili kafilah Universitas Brawijaya di MTQMN (Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional),” ucap Koordinator MTQ UB XVII Ilhamudin, S.Psi., MA. pada Closing Ceremony, Minggu (2/6/2024). Acara ini dihadiri sejumlah pimpinan UB, diantaranya Wakil Rektor III, Direktorat Kemahasiswaan, para Wakil Dekan III,  koordinator MTQ UB, jajaran dewan hakim, serta jajaran dosen pendamping fakultas.

Dalam sambutannya, Ilhamuddin juga berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara ini. Penutupan MTQ UB XVII tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga mempererat silaturahmi dan meningkatkan kecintaan terhadap Al-Quran di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya.

“Semoga semangat ini terus terjaga hingga pelaksanaan MTQ UB XVIII tahun depan,” harapnya dalam sambutan tersebut.

Ibnu Sabil dari Fakultas Ilmu Budaya, yang mengikuti cabang Musabaqah Syarhil Quran, merasa sangat bangga dan terkejut saat mengetahui dirinya berhasil menjadi juara.

“Ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti lomba Musabaqah Syarhil Quran sebagai mahasiswa baru. Saya merasa bangga, tidak hanya untuk diri saya sendiri tetapi juga untuk fakultas saya,” katanya.

Davida Diandra dan Shofie Shafa, keduanya juga dari Fakultas Ilmu Budaya, merasakan kebanggaan yang sama ketika mereka diumumkan sebagai juara dalam cabang Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran Bahasa Inggris.

“Awalnya kami pesimis dan sempat berpikir untuk menyerah, namun ketika diumumkan sebagai juara, perasaan kami berubah menjadi sangat bahagia,” ujar Shofie.

Bagi mereka, momen paling berkesan adalah saat evaluasi setelah rangkaian debat selesai, di mana mereka mendapat banyak masukan dari dewan juri untuk perbaikan ke depan.[dea/sitirahma]