Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan “International Seminar on Cultural Sciences (ISCS) 2020” yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan Youtube Streaming pada Rabu (4/11/2020).
Seminar ini merupakan forum diskusi terkait ilmu humaniora yang menangkap dan memotret krisis lingkungan dari perspektif budaya, seni, bahasa, dan pendidikan.
ISCS 2020 mengambil tema “Inclusive Environment: Building Multiculturalism and Multinaturalism in the Era of Ecological Crises and (Post) Pandemic”.
Seminar ini mengangkat isu kaum minoritas seperti perempuan, anak muda, masyarakat indigenos, dan difabel dalam krisis lingkungan, dan dampak yang mereka hadapi dalam situasi bencana dan pandemi.
Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FIB UB, Prof. Dr. Agus Suman, S.E., DEA., dan sambutan oleh Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani Ar., Ms.
“Saya berharap untuk melihat secara komprehensif bahwa perubahan alam dan teknologi yang diakibatkan oleh bencana alam seperti contohnya pandemi global, COVID-19, dapat membuat kita lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan di masa yang akan datang,”ungkap Prof. Nuhfil.
Ketua Panitia ISCS FIB 2020, Hatib Abdul Kadir, M.A, Ph,D. mengatakan bahwa acara dihelat sebagai media yang menghubungkan jaringan akademisi, baik nasional maupun internasional, dan sebanyak mungkin pemangku kepentingan untuk saling berkomunikasi, bertukar pengalaman, dan mendorong kerja sama lebih lanjut dalam meningkatkan daya saing pendidikan tinggi Indonesia di kancah internasional.
Seminar ini menghadirkan lima narasumber dari berbagai negara. Mereka adalah Prof. Rachmi Diyah Larasati dari Department of Gender, Women & Sexuality Studies (GWSS), University of Minnesota, USA; Prof. Heddy Shri Ahimsa Putra dari Universitas Gadjah Mada; Wan Jawahrul Abdul Thani dari University Malaysia Sarawak; Sahiruddin, M.A., Ph.D dari UB; dan Dr. Roberto Rizzo dari University of Milan.
Pemaparan materi dari berbagai bidang ilmu yang disampaikan oleh para nara sumber tersebut diharapkan dapat memberikan pandangan dan perspektif baru mengenai multi kulturalisme dan multi nasionalisme di era krisis ekologi dan pandemi seperti saat ini.
Seminar ini juga merupakan media diseminasi hasil penelitian dengan total 57 naskah yang dari universitas berskala nasional di antaranya UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Muhammadiyah Tangerang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Gajahmada, STIE Koperasi Malang dan beberapa universitas di luar negeri. [DTS/Humas UB]