FH Sambut Rangkaian Terakhir Short Course “Taking Perspective” Dengan UNJ dan Leipzig University

Short course “Taking Perspective” yang melibatkan kerja sama akademik antara FH UB, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Leipzig University.

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) menjadi tuan rumah rangkaian terakhir short course “Taking Perspective” yang melibatkan kerja sama akademik antara FH UB, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Leipzig University. Kegiatan yang berlangsung sejak 12 hingga 18 September 2024 ini diharapkan semakin mempererat hubungan antara ketiga universitas.

Acara pembukaan berlangsung pada Kamis (12/9/2024) pukul 13.00 WIB di Auditorium Lantai 6 FH UB, dihadiri oleh delegasi dosen dan mahasiswa dari ketiga institusi. Dari UNJ hadir di antaranya dosen Heryanti Utami, S.ST.Par, CRA, CRP., Dr. Rihlah Nur Aulia, MA, dan Mushlihin, S.Pd. I, MA serta mahasiswa Algracia Vanessa Halim, Rachel Natasya Alicia, Lita Patimah, dan Saif Alauddin Rafi.

Leipzig University juga mengirimkan perwakilan dosennya yaitu Dr. Thomas, Prof. Christoph Enders, dan Anja Frank, serta mahasiswa: Josefine, Carlotta, Lara, Anneke, Pia, Anneliese, Noemi, Nils, Paula, dan Richard.

Sedangkan dari FH UB, delegasi terdiri dari dosen Ranitya Ganindha, S.H., Muhammad Dahlan, S.H., dan Mohammad Hamidi Masykur, S.H., M.Kn. bersama mahasiswa Shofa Umrotul Hasanah, Zakiyyatu Fadzilla, Ardhan Dwi, dan Difa Wafani.

(dari kiri) Dosen Mushlihin dari UNJ, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.H., Dr. Thomas Schmidt-Lux

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Hukum UB, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum., menyampaikan harapan besar agar program ini meninggalkan kesan mendalam dan pengalaman berharga bagi semua pihak.

“Harapannya program di Malang ini dapat memberikan kesan dan pengalaman yang baik bagi seluruh delegasi dosen maupun mahasiswa,” ucap Aan.

Sementara itu, Prof. Christoph Enders dari Leipzig University mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerja sama yang telah terjalin selama lebih dari satu dekade sejak 2014. Namun, ia juga menyebut bahwa program ini mungkin akan segera berakhir.

“Program ini sudah dilaksanakan selama lebih dari 10 tahun, dari tahun 2014, sehingga kerja sama yang dilakukan sudah cukup lama dan masing-masing universitas sudah saling mengenal. Sayangnya, program ini mungkin sudah hampir berakhir,” jelas Enders.

Mewakili UNJ, dosen Mushlihin menyampaikan bahwa program “Taking Perspective” bukan hanya memiliki tujuan akademik, tetapi juga sebagai sarana memperkenalkan budaya dan pariwisata antarnegara.

“Terselenggaranya program ini bukan hanya untuk tujuan akademik semata, tapi bisa sebagai tujuan perkenalan budaya,” ujarnya.

Dr. Thomas Schmidt-Lux, yang juga bagian dari delegasi Leipzig University, menambahkan bahwa Indonesia selalu memberikan sambutan yang hangat bagi para delegasi, termasuk dengan penampilan orkestra yang menyentuh hati.

“Alasan saya pikir kami memulai lagi program ini namun dengan upacara yang lebih hangat di Leipzig adalah karena di Indonesia selalu mengadakan upacara penyambutan dengan hangat, salah satunya dengan menampilkan orkestra. Terima kasih banyak, saya berharap kita semua memiliki hari yang menyenangkan,” kata Thomas.

Rangkaian terakhir short course ini diharapkan dapat memperluas ilmu pengetahuan, mempererat hubungan antar universitas, dan menciptakan dampak positif baik dalam konteks akademik maupun budaya. (dilla/rma/Humas FH/Humas UB)