Biji kakao merupakan salah satu hasil dari komoditas perkebunan di Indonesia. Indonesia termasuk dalam salah satu eksportir utama pada perdagangan internasional dan menempati urutan ketiga produksi terbesar di dunia. Produk olahan biji kakao ini tentunya sudah tidak asing lagi olah telinga masyarakat diantaranya dalam bentuk produk coklat, minuman, kue, ataupun olahan menarik lainnya.
Tidak heran produk dari bahan dasar biji kakao ini sangat digemari oleh berbagai usia. Kesempatan ini tentunya berpeluang untuk terus dikembangkan. Olahan biji kakao ini banyak di produksi oleh usaha kecil maupun menengah (UKM), sehingga di Indonesia produk coklat dengan berbagai olahan dan brand banyak ditemukan.
Mojokerto menjadi salah satu kota penghasil biji kakao yang cukup tinggi. Desa Randugenengan, Kecamatan Dlanggu merupakan wilayah sentra pengolahan biji kakao di Kota Mojokerto. Namun yang menjadi masalahnya adalah UKM masih menggunakan cara konvensional selama pengolahan biji kakao yakni pada proses fermentasi. Sehingga waktu produksi yang diperlukan cukup lama dan kualitas dari biji kakao masih kurang bagus dan tentunya terdapat kemungkinan terjadinya kontaminan pada biji kako.
Menjawab dari permasalahan ini, Tim FERASI FTP UB yang beranggotakan Olivia Pulcherrima Nugroho, Ivan Hidayat Eko Saputro , Alif Wahyu Dewa Ananta Mulyono , Wardatul Maulidah , dan Risaldi dibawah bimbingan Angky Wahyu Putranto, STP. MP hadir membawa inovasi baru berupa alat fermentasi biji kakao dengan teknologi pemanas dan aerasi secara otomatis untuk mempercepat proses fermentasi dan memperbaiki kualitas biji kakao.
Inovasi yang ditawarkan adalah teknologi yang memiliki fungsi fermentasi secara otomatis dengan memanfaatkan pemanas dari elektroda ohmic dan aerasi untuk mencapai kondisi lingkungan yang optimum dimana mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik sehingga dapat mempercepat proses fermentasi. Alat ini mudah digunakan karena dilengkapi dengan sistem otomatis serta desain yang portable sehingga mudah untuk dipindahkan dan tidak memerlukan tempat yang luas.
FERASI merupakan alat yang di desain dengan teknologi terbaru megikuti era 4.0 dengan tujuan agar UKM dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas dari pengolahan biji kakao yang dihasilkan. Untuk kedepannya tim FERASI akan terus melakukan evaluasi serta penyesuain terhadap kondisi UKM sehingga diharapkan FERASI dapat menjadi lebih baik dan efektif. (Dse/Humas UB)