Dalam usaha pembentukan generasi muda menuju Indonesia yang lebih baik di masa mendatang, Mahasiswa FISIP-FIB Berbakti Desa Universitas Brawijaya (FBD UB) Kelompok 80 yang mengabdi di Desa Wonoagung, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang menyelenggarakan program kerja “Edukasi Moral dan Etika dalam Konteks Seksualitas” kepada siswa-siswi SMP YBPK 1 Tirtoyudo.
Kelompok 80 dalam acara ini berkolaborasi dengan pihak Sekolah SMP YBPK 1 Tirtoyudo dalam berbagai koordinasi yang bertujuan sebagai bentuk persiapan program kerja ini.
Program kerja dihadiri dengan antusias oleh seluruh siswa-siswi SMP YBPK 1 Tirtoyudo mulai dari kelas 7 hingga 9. Siswa-siswi yang hadir tidak hanya memperhatikan materi, tetapi juga aktif sebagai peserta dengan interaksi bersama pemateri maupun bertanya.
Peserta pada program kerja ini dipilih sebagai usaha intervensi dari Kelompok 80 FBD UB dalam membentuk moral dan etika yang memang sesuai dengan nilai dan norma maupun budaya yang menjadi identitas bangsa.
“Harapannya program kerja yang dilaksanakan mampu menjadi salah satu upaya dari Kelompok 80 untuk mengedukasi siswa-siswi disini mengenai seksualitas sehingga dengan adanya pemahaman mengenai pubertas, pelecehan seksual, dan bagaimana seharusnya sikap kita terhadap berbagai hal berkaitan dengan konteks seksualitas,” kata penanggungjawab Program Kerja Edukasi Moral dan Etika dalam Konteks Seksualitas, Tjia Yohannes William.
“Mereka (siswa-siswi) mampu menjalankan apa yang memang menjadi pemahaman mereka sesuai dengan pandangan moral dan etika bukan sebatas apa yang diajarkan tanpa pemahaman. Selain itu, ada pula harapan jajaran guru maupun siswa-siswi disini mampu menegur apabila terdapat penyimpangan yang terjadi di sekolah ini,” sambung Tjia.
Kelompok 80 FDB UB sendiri melalui program kerja ini berusaha menanggapi maraknya kasus pelecehan seksual dalam berbagai bentuk baik secara fisik atau non fisik. Peserta juga dipilih dengan pertimbangan usia dimana peserta baru memasuki masa perkembangan remaja awal yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak yang tentunya juga merupakan usia awal pubertas sehingga edukasi dalam konteks seksual ini sangat diperlukan.
Tentunya, sekolah juga menyambut gagasan program kerja ini dengan antusias. Bahkan kolaborasi dengan pihak sekolah tidak berhenti setelah program kerja dilaksanakan. Namun, pihak sekolah turun langsung dalam menindaklanjuti serta mengawal materi yang sudah disampaikan mengenai etika dan moral yang seharusnya tercermin dalam tindakan siswa-siswi SMP YBPK 1 Tirtoyudo sebagai peserta aktif program kerja tersebut.
Dengan kegiatan yang dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu sesi materi dan sesi tanya jawab yang berupa diskusi, Kelompok 80 FBD UB telah menyampaikan komitmen pengabdian dalam tindakan konkrit pembangunan manusia yang pada akhirnya akan menjadikan mereka yang beretika dan bermoral ini menjadi manusia seutuhnya tak hanya dalam rupa fisik tetapi juga bermartabat. (*/Humas UB).