Dekan Fakultas Peternakan (Fapet), Prof. Halim Natsir didampingi para wakil dekan serta Kepala Subbagian Umum dan Perlengkapan, melakukan peninjauan langsung ke sejumlah ruang kelas untuk mengevaluasi kelengkapan fasilitas dan memastikan bahwa seluruh persiapan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan guna mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan nyaman bagi mahasiswa serta dosen. Selain memastikan kondisi ruang kelas, para pimpinan fakultas juga meninjau kesiapan kelas untuk pelaksanaan kuliah praktisi yang akan menjadi bagian dari sistem pembelajaran semester ini.
Dosen praktisi yang akan mengajar berasal dari berbagai perusahaan ternama di sektor peternakan, antaralain PT. Greenfield, PT. Japfa, PT. Widodo Makmur, Cimory, PT. Charoen Pokphand, dan masih banyak lagi. Para praktisi ini akan berbagi pengalaman langsung dari industri, memberikan wawasan terkini tentang teknologi peternakan, manajemen produksi, kesehatan hewan, hingga bisnis dan pemasaran produk peternakan.
Menurut Prof. Halim Natsir, kebijakan ini merupakan komitmen Fakultas Peternakan UB untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih dinamis dan berbasis industri. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman teoretis, tetapi juga pengalaman langsung dari para profesional yang telah lama berkecimpung di dunia peternakan. Dengan adanya dosen praktisi di setiap mata kuliah, kami berharap lulusan Fakultas Peternakan UB semakin siap bersaing di dunia kerja,” ujarnya saat meninjau kesiapan ruang kelas.
Selain menghadirkan praktisi industri, fakultas juga memastikan bahwa fasilitas pendukung perkuliahan telah ditingkatkan, termasuk penggunaan smart TV 55 inci di seluruh ruang kelas untuk memudahkan proses presentasi dan interaksi antara mahasiswa dengan dosen. Fasilitas ini diharapkan dapat mendukung efektivitas pembelajaran, terutama dalam sesi kuliah yang memerlukan tampilan visual berkualitas tinggi, seperti video proses produksi di industri peternakan dan pemodelan teknologi peternakan terbaru.
Para mahasiswa menyambut baik kebijakan ini karena dapat memberikan perspektif nyata tentang dunia kerja. Banyak dari mereka merasa bahwa pembelajaran dengan dosen praktisi akan membantu mereka memahami bagaimana teori yang mereka pelajari di kelas diaplikasikan dalam dunia industri. Selain itu, kehadiran praktisi diharapkan dapat membuka peluang kerja dan magang bagi mahasiswa yang ingin terjun langsung ke industri peternakan setelah lulus.
Dengan berbagai inovasi ini, Fakultas Peternakan UB optimistis bahwa sistem pembelajaran di semester genap mendatang akan semakin berkualitas, adaptif terhadap perkembangan industri, dan memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa serta seluruh sivitas akademika.
“Fapet berkomitmen meningkatkan kualitas pembelajaran baik dari segi materi yang berorientasi penerapan ilmu di industri maupun fasilitas kelas dengan memastikan kesiapan ruang kelas untuk praktisi industri serta mendukung metode pengajaran yang lebih terkini dan interaktif,” kata Prof. Halim. (mtn/Humas UB).