
Melalui program hibah bantuan pendanaan inisiasi asosiasi kelimuan internasional dari Direktorat Inovasi dan Pengembangan Pendidikan Universitas Brawijaya (DIPP-UB), Kelompok Kajian AIDS, Toxoplasma, Opportunistic Disease, dan Malaria Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (KK ATOM FKUB) menyelenggarakan acara pembentukan asosiasi internasional “Association of ASEAN Biomedical Science and Medical Technology” pada hari Senin (2/12/2024), di FKUB, Malang.
Melalui pembentukan asosiasi kolaborasi yang bermitra dengan negara-negara di ASEAN, KK ATOM FKUB berkomitmen dalam memaksimalkan salah satu pilar Rencana Strategis (Renstra) Universitas Brawijaya periode 2022-2027 dengan mengimplementasikan kolaborasi internasional untuk menguatkan kualitas tridharma perguruan tinggi yang mencakup aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Acara ini juga merupakan bentuk implementasi nyata dari misi FKUB untuk menyelenggarakan 3 aspek tridharma di bidang kedokteran dan kesehatan terintegrasi berstandar internasional.
Asosiasi internasional yang dibentuk oleh KK ATOM merupakan program kolaborasi dari beberapa universitas yaitu Universitas Brawijaya, University of Philippines, King Mongkut’s University of Technology Thonburi, dan Universitas Islam Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kolaborasi keilmuan multinasional pada bidang Ilmu Biomedik dan Teknologi Kedokteran. Kolaborasi ini akan fokus pada kajian-kajian untuk pengembangan kit diagnostik, alat kesehatan dan obat khususnya di bidang ilmu Kedokteran Tropis.. Melalui kolaborasi UB dengan universitas lain di negara ASEAN diharapkan kolaborasi ini dapat menjadi wadah untuk pengembangan inovasi penelitian dan memperkuat jejaring akademik antar peneliti bidang Ilmu Biomedik.

Acara pendirian Association of ASEAN Biomedical Science and Medical Technology dibuka langsung oleh Prof. Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.,Med., Sp.A (K) selaku Dekan FKUB. Dalam penyampaian sambutan dan pembukaan, Prof. Wisnu menyampaikan apresiasinya untuk langkah yang diambil KK ATOM dalam pembentukan asosiasi internasional yang menurutnya sejalan dengan kegiatan internasional yang dimiliki UB, juga mendukung partisipasi aktif dari FKUB untuk mencapai cita-cita peningkatan Wolrd University Rangking.
“Pembentukan asosiasi internasional ini adalah bentuk nyata bahwa FKUB melalui KK ATOM telah berpartisipasi aktif dalam mencapai cita-cita UB untuk masuk ke dalam Top 500 World Universities berdasarkan QS World University Ranking,” jelas Prof. Wisnu.
Pada penyelenggaraan acara, Prof. Dr. dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes., Sp.ParK selaku ketua dari KK ATOM juga memberikan sambutan hangat untuk seluruh peserta dan mitra dan beberapa universitas yang turut hadir. Pada sambutannya Prof. Loeki menyampaikan tujuan dan harapan dari dibentuknya asosiasi internasional tersebut.
“Melalui asosiasi yang dibentuk akan mempermudah fasilitas pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik untuk meningkatkan kualitas penelitian FKUB dan universitas mitra. Kemitraan ini memberi kami peluang untuk penelitian kolaboratif, proyek bersama, dan pengembangan sumber daya untuk mengatasi tantangan kompleks dalam Ilmu Biomedis, sehingga asosiasi ini tidak hanya bermanfaat bagi anggotanya saja, tetapi juga bagi masyarakat luas,” kata Prof. Loeki.

(Dokumentasi Pribadi)
Acara dilanjutkan dengan Mini-Symposium dengan beberapa pembicara dari UB dan seluruh universitas mitra. Acara Mini-Symposium mengangkat tema “From Bench to Bedside: Latest Breakthroughs in Point-of-Care Testing”. Pembicara pertama Assoc. Prof. Dr. Werasak Surareungchai dari KMUTT menyampaikan materi dengan judul Insight Point of Care Testing in the Medical Field. Materi kedua disampaikan oleh Angelo dela Tonga, M.Sc dari UP dengan topik Point-of-Care Testing for HIV: Innovations in Rapid Diagnostics for Inclusive Medical Technology. Pembicara selanjutnya adalah Prof. Dr. Akhmad Sabarudin, M.Sc dari UB yang menyampaikan Nano Composite-based Electrochemical Immunoassay for Voltametric Determination of Hepatitis B Surface Antigen. Materi terakhir disampaikan oleh Muhammad Hatta Prabowo, S.F., M.Si., Ph.D dengan topik Nano-Biosensor & POCT for Infectious Disease Detection. Acara Mini-Symposium yang dihadiri oleh beberapa peserta secara hybrid tersebut merupakan langkah pertama dari asosiasi yang dibentuk untuk menunjukkan partisipasi aktifnya dalam kemajuan ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Biomedik dan Teknologi Kedokteran.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion penandatanganan surat kesepakatan dan peresmian dari seluruh universitas mitra untuk Association of ASEAN Biomedical Science and Medical Technology. Telah disepakati bersama bahwa asosiasi yang dibentuk akan menjadi wadah untuk pengembangan inovasi penelitian dan memperkuat jejaring akademik antar peneliti bidang Ilmu Biomedik dan Teknologi Kedokteran melalui beberapa program utama seperti penyelenggaraan seminar atau konferensi internasional, pelatihan internasional, serta program joint research and joint publications. Pertemuan ini juga menghasilkan satu buah draft artikel yang akan dipublikasikan bersama pada jurnal internasional bereputasi.
Setelah acara selesai, KK ATOM bersama dengan dr. Happy Kurnia Permatasari, Ph.D selaku ketua International Relation Office (IRO) FKUB juga menyepakati perpanjangan Memorandum of Agreement (MOA) dengan KMUTT. FKUB karena kerja sama sejak tahun 2019 dengan KMUTT telah berlangsung aktif sehingga penting adanya perpanjangan MOA agar kerja sama dapat tetap terjalin.
“FKUB sebelumnya telah menandatangani MOA dengan KMUTT dan pada akhir tahun ini memang diperlukan perpanjangan MOA dengan KMUTT sehingga harapannya kita bisa terus berkolaborasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian,” ungkap dr. Happy.
Asosiasi dan kerja sama yang telah terbentuk dengan baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan keaktifan FKUB, khususnya KK ATOM dalam melakukan kegiatan publikasi dan inovasi secara internasional di bidang Ilmu Biomedik dan Teknologi Kedokteran.