Upaya Dosen Tanah Wujudkan One Map Policy dalam Dosen Berkarya

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Penyusunan peta sistem lahan 1:50.000 khususnya dibagian wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT membutuhkan informasi data tanah sebagai salah satu komponen utama selain geologi dan geomorfologi. Upaya untuk pengisian atribut yang berprinsip pada one map policy dengan menggandeng Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) mengalami jalan buntu yaitu batas polygon peta yang tidak sama.

Selain itu belum ada standarisasi petunjuk teknis pelaksanaan survei dan penanganan data survei pada pengisian atribut sistem lahan sehingga akan menyulitkan pengguna dalam mengaplikasikan hasil produk peta.

Untuk menyelesaikan hal tersebut tim dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya terdiri dari Dr. Ir. Sudarto, MS, Aditya Nugraha Putra, SP., MP, Prof. Ir. Mochtar Luthfi Rayes, M.Sc, Ir. Endang Listyarini, MS, Istika Nita, SP., MP dan Nina Dwi Lestari, SP., M.Ling. melakukan kegiatan dosen berkarya melalui kerjasama penelitian dengan Badan Informasi Geospasial (BIG).

Badan Informasi Geospasial (BIG) adalah Badan Eselon I atau setingkat kementerian yang mewadahi  lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial.

Sudah Beberapa tahun ini Universitas Brawijaya, khususnya di Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya telah bekerjasama dalam pemetaan sistem lahan baik pada skala 1:250.000 maupun 1:50.000.

Tim dosen FP UB tidak hanya bekerja dalam rangka pemenuhan tugas proyek namun lebih luas lagi, bersama-sama dengan BIG mewujudkan peta sistem lahan sesuai dengan one map policy yang terstandar dan bisa digunakan oleh semua kalangan.

Dosen FP UB juga bertugas menjaga standarisasi dari pengisian atribut data tanah yang memang sudah menjadi bidang keahlian sejak tahun 1970.

Harapannya kegiatan ini bisa berkonstribusi mendukung program unggulan Rektor dalam pemenuhan indikator kinerja utama dan menjalin hubungan baik bersama mitra secara berlanjut.

FP UB tidak hanya mengirim tenaga lapangan dan melibatkan mahasiswa untuk mengambil data tapi juga menjadi tenaga ahli serta konsultan dalam penyusunan petunjuk teknis, penyeragaman pengisian atribut, supervisi lapangan, dan menjadi korelator data tanah yang standar dan bisa digunakan oleh semua stakeholder.

Rencananya luaran kegiatan ini selain hasil kerjasama dan hibah adalah keberlanjutan kerjasama di bidang penelitian dan magang kerja mahasiswa ditahun-tahun selanjutnya.(zma/Humas UB)