Unibraw Kirim Tim Relawan ke Aceh

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

Unibraw segera mengirimkan tim relawan ke Aceh. Demikian ditegaskan dr. Sri Poeranto MKes, Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran yang mengkoordinir tim ini. Tim relawan terdiri dari 8 orang dokter, 7 paramedis, 1 tenaga SAR mahasiswa FK asal Malaysia, 2 anggota Menwa, dan 2 anggota Korps Sukarela (KSR). Direncanakan tim ini bertugas selama 14 hari di Aceh. Dalam hal ini, tim akan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Bandaaceh. Tim akan dibekali dengan obat-obatan, dan perlengkapan yang diperlukan seperti tenda dan lain-lain. Dana untuk itu diperkirakan sejumlah Rp 60 juta, sementara dari pihak FK Unibraw sendiri saat ini berhasil mengumpulkan Rp 41 juta yang Rp 25 juta di antaranya diperoleh dari bantuan POM (Persatuan Orangtua Mahasiswa). Pemberangkatan tim tersebut dikoordinasikan dengan pihak Lanuma Abdul Rahman Saleh.

Mahasiswa Aceh
Mengenai nasib mahasiswa Unibraw asal Aceh yang keluarganya menjadi korban bencana alam gempa dan tsunami, menurut laporan Pembantu Rektor III Drs. Tjahjanulin Domai MS, sementara ini sudah dinventarisir daftar nama sebanyak 63 orang. Namun daftar ini masih perlu diteliti ulang mengenai perlu-tidaknya untuk mendapatkan bantuan. Karena, menurut Tjahjanulin, ada beberapa di antaranya yang sudah lulus. Untuk itu PR-III meminta Pembantu Dekan III segera mengkonfirmasi daftar mahasiswa asal Aceh di fakultasnya masing-masing. Data sementara menunjukkan jumlah mahasiswa Aceh terbesar adalah di Fakultas Teknik (27 orang), disusul kemudian Fakultas Kedokteran (8 orang, 1 di antaranya sudah lulus dokter), Fakultas Perikanan (7 orang), Fakultas MIPA (3 orang), Fakultas Teknologi Pertanian (2 orang), Fakultas Peternakan (1 orang), Fakultas Ekonomi (1 orang).
Beberapa fakultas, seperti Faklutas Teknik, ternyata telah mengambil kebijakan untuk membantu mereka, antara lain dengan membebaskan SPP, dan memberikan biaya hidup sebesar Rp 300 ribu per orang, selama 2 bulan. Bantuan biaya hidup ini diperoleh dari IOM (Ikatan Orangtua Mahasiswa). Sedangkan Fakultas Kedokteran mengambil langkah memberikan bantuan uang kos sebesar Rp 600 ribu kepada dua orang mahasiswa yang benar-benar patut dibantu. Di samping itu ada pula yang sanggup membantu menjadi bapak angkat dengan menyediakan tempat tinggal dan makan sehar-hari.
PR-III menginformasikan bahwa pihak Unibraw telah mendapatkan tawaran bantuan dari Gabungan Pengusaha Rokok untuk biaya hidup mahasiswa sebesar Rp 200 ribu per orang selama 6 bulan. Sedangkan dari Yayasan Damandiri, diperoleh kesanggupan untuk memberikan bantuan pembayaran SPP selama setahun bagi setiap mahasiswa korban bencana alam Aceh.

Dana bantuan untuk Aceh
Dari Bendahara Tim Peduli Aceh Unibraw, Goerid Hardjito SE MM, diperoleh informasi bahwa hingga saat ini (13/1) telah terkumpul dana sebesar Rp 154,653 juta, yang diperoleh dari Lembaga Pengabdian Masyarakat Rp 10 juta, dari Universitas Rp 30 juta, dari lembaga, fakultas dan Program Pascasajana melalui pemotongan DIKS (daftar isian kegiatan suplemen) Rp 95 juta, dari Fakultas MIPA melalui pemotongan gaji, tunjangan jabatan, dan bantuan mahasiswa Rp 4,785 juta, dari Fakultas Hukum (forum dekan dan PD, sumbangan fakultas, dan pemotongan gaji) Rp 9.672.500, dari PR-III Rp 500 ribu, dan dari sumbangan CPNS Rp 1,488 juta. Dari dana ini telah disalurkan Rp 100 juta melalui Posko Peduili Aceh Radar Malang pada 4 Januari silam, bersama dengan penyerahan bantuan lain lebih dari seratus koli barang-barang berupa makanan siap saji, dan pakaian layak pakai. Beberapa posko hingga saat ini masih tetap menerima bantuan, baik berupa uang maupun barang-barang yang diperlukan,  dan hasilnya belum dilaporkan kepada Tim Peduli Aceh Unibraw. [Far]