Universitas Brawijaya (UB) menghadiri 36th University Consortium Executive Board Meeting di National Taiwan University, Taipei, Taiwan. Kegiatan ini merupakan pertemuan tahunan perguruan tinggi yang tergabung dalam Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research Agriculture (SEARCA). Kegiatan ini digelar Senin-Selasa (30-31/10/2023).
Pada kegiatan ini, Wakil Rektor Bidang Akademik UB Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP menjadi perwakilan UB, didampingi Direktur Internasional Office Dr. Didik Hartono, M.Pd, dan Henny Rosalinda, S.IP., MA., Ph.D.
Dalam pertemuan tersebut, perguruan tinggi yang telah menjadi anggota mempresentasikan laporan kegiatan tahunan yang dilakukan berkaitan dengan program SEARCA. Selain itu mereka juga memperbaharui nota kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kolaborasi dalam program akademis, khususnya program dual degree untuk pascasarjana dan bidang lain yang relevan dengan UC. Kerja sama ini pertama kali diresmikan pada tahun 2013.
Selain menghadiri SEARCA, delegasi UB juga mengunjungi National Pingtung University of Science and Technology (NPUST) dan Chung Yuan Christian University (CYCU) Taiwan. Kunjungan ini untuk mendindaklanjuti kerja sama yang selama ini telah dijalin.
Imam Santoso menyampaikan, hubungan akademik antara UB dan universitas-universitas di Taiwan sudah terjalin baik. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperdalam, memperluas, dan memperkaya kolaborasi internasional yang substansial.
“Seiring dengan keberhasilan kerjasama sebelumnya, misi ini dapat menjadi tonggak baru dalam membangun kemitraan akademik yang lebih erat, menciptakan dampak positif dalam berbagai aspek pendidikan, akademik, penguatan sumber daya manusia, memperkuat posisi UB dalam arena internasional, dan memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan masyarakat,” papar Imam Santoso.
Dari hasil kunjungan ini disepakati beberapa proyek bersama, seperti konferensi ilmiah dan pertukaran staf yang menjadi bukti konkret bahwa hubungan yang terbangun tidak hanya formal, tetapi juga substansial.
“Kedekatan ini menciptakan dasar yang kuat untuk menjalankan misi akademik yang lebih terstruktur dan komprehensif,” ungkapnya.
Dengan NPUST, UB bersepakat mendorong percepatan staf UB yang menempuh studi lanjut doktoral di NPUST dengan beberapa mekanisme, mengadakan program pertukaran staf dan mahasiswa, kuliah tamu, penelitian, dan program international exposure bagi mahasiswa UB. Sementara itu, dengan CYCU, UB bersepakat mengadakan program double degree, pertukaran pelajar, penelitian, upaya pemberian beasiswa bagi staf UB, serta program international exposure.
Dalam kegiatan ini, para delegasi berkesempatan memberikan kuliah tamu. Melalui penguatan kerjasama akademik yang strategis, UB dapat meningkatkan citra globalnya. Keterlibatan dalam kolaborasi internasional yang substansial dapat menjadi daya tarik bagi mahasiswa dan staf akademik dari berbagai belahan dunia. [Irene]