Cegah Stunting, UB Gandeng Tim Penggerak PKK

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Drs. Abdul Hakim, M.Si

Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan Webinar dan Workshop Kegiatan Proyek Kemanusiaan, Rabu (15/09/2021). Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang digagas oleh Kemenko PMK dan Kemendikbud Ristek. Pada kegiatan ini, UB menggandeng Tim Penggerak PKK Kota Malang, Kecamatan Kedungkandang, Kelurahan Kota Lama, serta kader kesehatan Posyandu balita dan ibu hamil Kelurahan Kota Lama.

Koordinator Pelaksana dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F menyampaikan, kegiatan proyek kemanusiaan GNRM di UB dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama digelar Webinar dan Workshop GNRM bidang kesehatan, dengan tema “Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kelurahan Kotalama Malang, melalui Pendekatan Kesehatan dan Pemberdayaan Organisasi Kecil Kemasyarakatan”. Sedangkan sesi kedua digelar Kamis (16/09/2021), yakni Webinar dan Workshop GNRM bidang Pemerintahan.

dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Drs. Abdul Hakim, M.Si menuturkan, stunting masih menjadi permasalahan di negeri ini. “Untuk itu saya sangat mengapresiasi Tim Penggerak PKK Kota Malang dan Kelurahan Kotalama yang mau bekerjasama di bawah koordinasi UB untuk pencegahan stunting,” ujarnya.

Prof. Hakim melanjutkan, GNRM intinya adalah gotong royong antara perguruan tinggi dengan lembaga kemasyarakatan. Ia berharap akan ada aksi nyata yang dilaksanakan pasca selesainya Webinar, sehingga pencegahan dan penanggulangan stunting akan berdampak tidak hanya di Malang, tetapi di Jawa Timur.

Pada Webinar sesi pertama ini terdapat tiga materi, yakni Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang disampaikan oleh Ns. Ika Setyo Rini, M.Kep, Kesehatan Mental oleh Ns. Bintari Ratih Kusumaningrum, S.Kep., M.Kep, serta Tumbuh Kembang oleh dr. Ariani, Sp.A (K).

Disampaikan Ika Setyo Rini, angka kejadian stunting di kota Malang mencapai 4,52 persen dari keseluruhan anak di kota Malang. Stunting merupakan kondisi di mana tinggi badan anak di bawah standar tinggi anak seusianya. Biasanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi pada masa kehamilan, kurangnya akses makanan bergizi, dan terbatasnya layanan kesehatan.

“Mudah-mudahan kerja sama ini optimal sesuai harapan kita semua. UB dan Tim Penggerak PKK Kelurahan Kota Lama dapat bekerjasama menurunkan angka stunting, serta meningkatkan optimalisasi penanggulangan stunting,” pungkas dr. Eriko. [Irene]