UB Kenalkan Pertanian Zero Waste Integrated Farming System kepada Pemerintah Daerah Kab. Bone Bolango

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

SUWAWA – Tim Universitas Brawijaya dalam program Matching Fund 2023 yang diketuai oleh Dr. Rita Parmawati, S.P., M.E dan beranggotakan Anif Mukaromah Wati, S.Pt., M.Pt., M.Sc., Yohana Avelia Sandy, S.P., M.P., MSc., Diana Aisyah, S.Pi., M.P, dan Supriyadi, S.Pi., M.P memperkenalkan model pertanian terintegrasi nol limbah atau ZWIFS (Zero Waste Integrated Farming System) kepada jarajan pemerintah Kab. Bone Bolango. Kegiatan ini dilaksanakan pada 2 Agustus 2023 bertempat di aula Tolopani Bappedalitbang yang dihadiri Bupati Bone Bolango, Ketua KTNA selaku anggota DPRD, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kepala Bappedalitbang, LSM Japesda, beberapa kepala desa, dan mahasiswa yang akan mengikuti program magang bersertifikat.

Model pertanian ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu tidak membutuhkan lahan yang luas, ramah lingkungan, dan siklus berputar dari pertanian, peternakan, serta perikanan yang menghasilkan nol limbah, tekhnologi yang ramah lingkungan dan mudah di adopsi oleh pemuda desa serta penggunaan maggot yang menjadi alternatif pakan ikan serta mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.  Tim Universitas Brawijaya bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten, Bappedalitbang, dan Pemerintah Desa Bulotalangi Timur akan mengupayakan satu pilot project dengan membangun tiga prototipe model ZWIFS ini.

 

“Program dari tim Universitas Brawijaya ini dapat menghubungkan kepentingan daerah dan desa terkait pengembangan desa wisata, agrowisata, eduwisata, ketahanan pangan, dan pertanian terintegrasi” kata Bupati Bone Bolango Bapak Dr. Hamim Pou. “Alih teknologi pertanian dari pihak kampus ke masyarakat di desa dapat membantu kemajuan pertanian di desa dan ini momentum yang baik untuk mewujudkan itu” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Yusbar Ismail.

Dr. Rita Parmawati, S.P., M.E., sebagai ketua tim mengharapkan dukungan semua pihak untuk menyukseskan pilot project ini. Keberhasilan nantinya dapat direplikasi di beberapa desa dengan berbagai komoditas yang dibutuhkan masyarakat dan bernilai ekonomi tinggi. Program matching fund memberikan kesempatan kepada kampus untuk berkontribusi langsung di masyarakat yang jauh dari lokasi kampus yang membutuhkan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. (Humas UB)