Tim Peneliti Komunikasi UB lakukan metode pengajaran sejarah Ken Arok dan Ken Dedes berbasis storytelling visual. Kegiatan ini diselenggarakan di TK Dharma Putra pada hari Selasa (13/8/2024). Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang dilatar belakangi oleh pentingnya mengenalkan sejarah kepada anak-anak sebagai upaya pembentukan karakter dan identitas nasional. Pembelajaran yang dilakukan ini menceritakan Ken Arok dan Ken Dedes sebagai figur penting dalam sejarah Kota Malang, sembari memanfaatkan buku cerita bergambar dan audiovisual menarik.
Kegiatan pembelajaran sejarah ini diikuti 40 siswa yang didampingi oleh 2 guru dan 7 fasilitator. “Pembelajaran dimulai dengan penayangan audiovisual perjalanan hidup Ken Arok dan Ken Dedes dari semasa kecil hingga dewasa. Penokohan Ken Arok dan Ken Dedes dibuat dengan mengimplementasikan narasi yang inklusif gender serta sarat akan nilai pemberdayaan”, ujar Desi Dwi Prianti, S.Sos., M.Comn., Ph.D selaku tim peneliti.
Setelah penayangan film, ujarnya, siswa melakukan pembelajaran interaktif menggunakan buku cerita bergambar dan lembar kerja untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan mengingat cerita. “Lembar kerja terdiri dari beberapa kuis, yaitu cerita rumpang, peta, hingga mencari kata. Di akhir sesi kegiatan, siswa kemudian menceritakan kembali cerita Ken Arok dan Ken Dedes di depan kelas untuk menguji dan mengasah pemahaman siswa”, jelasnya.
Metode pembelajaran sejarah dengan metode storytelling visual ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dan reaksi yang luar biasa, baik dari siswa maupun guru TK Dharma Putra Malang. Apresiasi diberikan oleh Hanifah, selaku Kepala Sekolah TK Dharma Putra . “Terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada ibu dosen dan para mahasiswa yang hari ini memberikan waktu dan ilmunya untuk murid-murid dan guru-guru TK Dharma Putra”, jelas Hanifah.
Dari kegiatan ini, Tim Peneliti Komunikasi UB juga berharap bahwa kegiatan pengajaran sejarah yang dilakukan di TK Dharma Putra ini dapat menjadi awal mula yang baik dalam rangkaian pengabdian masyarakat di sekolah-sekolah lainnya. Pengabdian ini juga, harapannya, dapat menjadi bukti nyata akan komitmen dan dedikasi bagi Universitas Brawijaya dalam mendukung pendidikan sejarah bagi anak-anak di Kota Malang. (DDP/VQ)