Taman Edeilweiss merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Tempat wisata yang terletak sejauh 12 km dari puncak Bromo ini memiliki banyak potensi, dari pertanian hingga konservasi tanaman edelweiss berbagai jenis.
Potensi ini mendasari tim KKN Tematik Doktor Mengabdi dari Universitas Brawijaya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi taman ini. Tim ini terdiri atas Dr. Budi Waluyo, SP., MP., bersama Prof. Dr. Jati Batoro, M.Si., Agung Nugroho Adi, SE., MM.HRM dan Dr. Anna Satyana Karyawati, SP., MP., sebagai tim dosen utama dan dibantu oleh Melati Julia Rahma, S.P., M.Ling., dan Danniary Ismail Faronny, S.P.
Tim ini, menurut Melati, akan memaksimalkan potensi taman edeilweiss. “Taman ini mulai dikenal masyarakat luas, selain karena menjadi lokasi budidaya, taman Edelweis juga memiliki cafe dan pemandangan yang indah. Pengunjung bisa menikmati udara yang sejuk dan asri sambil minum kopi juga pemandangan indah yang memanjakan mata”, jelasnya.
Program ini, imbuh Melati, merupakan program rutin UB untuk pengabdian kepada masyarakat. “Program ini berdurasi 6 bulan, sejak Juni hingga November 2022 dengan 1 bulan kegiatan lapang pada bulan Agustus untuk pendataan kepada kelompok tani dan masyarakat setempat. Dari sini, kita berupaya untuk Menyusun luaran program”, imbuhnya.
Dari program ini, tim ini melakukan identifikasi aset berdasarkan metode ABCD, dengan hasil berupa aset lingkungan, aset sumber daya manusia, aset spiritual, aset sosial, aset teknologi, aset finansial dan aset fisik. “Selain itu juga ada identifikasi dan analisis SWOT serta penyusunan model bisnis Taman Edelweiss, agar bisa mengetahui transparasi dan model bisnis dari Taman Edelweiss sebagai wisata tematik dengan cara yang lebih sederhana”, jelas Melati.
Untuk mendukung budidaya edelweiss yang ungguh, tim dari UB juga Menyusun SOP yang akan membantu kelompok tani dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas budidaya. Identifikasi juga dilakukan untuk menemukan kejelasan jenis bunga di taman tersebut. “Proses identifikasi dilakukan lebih lanjut di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan di Universitas Brawijaya. “Hasilnya akan dikembalikan lagi kepada Taman Edelweiss sebagai wujud kekayaan Taman Edelweiss Desa Wonokitri” pungkas Melati. (melati/humas)