Seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas (SPKPD) Universitas Brawijaya (UB) tahun 2016 digelar selama tiga hari, Senin-Rabu (1-3/8/2016). Selain jumlah peserta yang meningkat dari tahun sebelumnya, Program Studi pilihan peserta di tahun ini juga semakin beragam.
“Tahun ini program studi yang dipilih tersebar merata di seluruh fakultas, tidak seperti tahun lalu dimana rata-rata memilih Seni Rupa Murni atau Ilmu Perpustakaan,” kata Sekretaris Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD) UB Slamet Thohari, MA.
Dari 44 pendaftar, peserta yang lolos administrasi berjumlah 32 orang. Hari pertama dilakukan verifikasi berkas, psikotes, dan tes kesehatan. Hari kedua dilakukan matrikulasi atau simulasi perkuliahan. Sedangkan hari ketiga wawancara dengan calon mahasiswa dan orang tua mahasiswa.
“Simulasi perkuliahan penting dilakukan untuk melihat kemampuan kognitif dan endurance calon mahasiswa. Dengan begitu akan diketahui kesiapan mereka mengikuti perkuliahan dan berada di lingkungan inklusif,” jelas Slamet Thohari.
Dalam simulasi perkuliahan, para calon mahasiswa dikenalkan dengan dunia kuliah seperti mengerjakan tugas, kerja kelompok, diskusi, dan presentasi.
Sementara itu tes wawancara juga melibatkan orang tua. Hal ini dilakukan agar terjalin koordinasi yang baik antara calon mahasiswa, orang tua, dan pihak universitas.
“Melihat dari pengalaman tahun sebelumnya di mana orang tua mahasiswa disabilitas mempunyai harapan besar, namun mahasiswa tersebut tidak siap. Atau mahasiswa yang memiliki keinginan besar, namun kekuatan fisiknya tidak mendukung. Untuk itu diperlukan komitmen dari calon mahasiswa dan orang tua agar proses pendidikan ke depan berjalan baik,” ungkap Ari Pratiwi, S.Psi, M.Psi.
Dari 32 peserta yang mengikuti tes SPKPD, terbanyak merupakan penyandang tuna rungu (18 orang), lainnya tuna daksa (1 orang), tuna netra dan low vision (4 orang), hydrochepalus (1 orang), autisme (3 orang), ADHD (1 orang), dan tuna grahita (3 orang).
Program Studi yang diminati antara lain Seni Rupa Murni, Ilmu Hukum, Ilmu Administrasi Publik, Teknologi Informasi dan Komputer, Desain Komunikasi Visual, Perhotelan, Kesekretariatan, dan lain sebagainya. “Nanti Ketua Program Studi juga akan mewawancarai para calon mahasiswa tersebut untuk melihat kemampuan calon mahasiswa,” pungkas Ari Pratiwi. [Irene]