Tekuni Bidang Kardiorespirasi, Mahasiswa FK-UB Juara 2 RMO

Sorry, this entry is only available in Indonesia.

Anita Dominique Subali dan M Naufal Rizqi Alfani raih juara 2 RMO 2021 cabang Kardiorespirasi.

Dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) raih Juara dua Regional Medical Olympiad (RMO) 2021 bidang Kardiorespirasi. Mereka adalah M Naufal Rizqi Alfani dan Anita Dominique Subali.

Ajang olimpiade untuk mahasiswa kedokteran pre-klinik ini diadakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Wilayah 4, pada tanggal 17-26 September 2021, di Fakultas Kedokteran Universitas Halu Uleo. Pada cabang ini, juara 1 diraih oleh Universitas Udayana, juara 2 UB, dan juara 3 diraih Universitas Halu Oleo.

“Kami merasa sangat bersyukur dan bangga karena berhasil menorehkan sebuah prestasi yang membanggakan, serta mengharumkan nama FK-UB,” ungkap Anita mewakili tim.

Anita menyampaikan, keikutsertaannya dalam kompetisi RMO cabang Kardiorespirasi ini karena ingin mengasah pengetahuan dan penguasaan yang lebih kuat dan lebih dalam terkait bidang tersebut.

“Kami memiliki ketertarikan pribadi terhadap sistem kardiorespirasi, yakni salah satu sistem organ vital yang menunjang kehidupan seorang manusia. Sistem ini bersifat sangat dinamis untuk mempertahankan fungsi homeostasis, atau keseimbangan fungsi tubuh manusia. Selain itu, mempelajari sistem kardiorespirasi cukup seru dan menantang, karena mengasah logika kami untuk mempelajari sistem kerja, proses perjalanan penyakit, dan pengobatannya,” jelas mahasiswi angkatan 2018 ini.

Di samping itu, menurut gadis asli Surabaya ini, penyakit dan gangguan pada sistem kardiovaskular dan respirasi (pernapasan) merupakan masalah yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan prevalensi yang cukup tinggi, didukung dengan budaya hidup yang kurang sehat seperti makanan berlemak, pola hidup sedenter, merokok, dan semakin banyaknya pasien yang hidup dengan penyakit kronis.

Mengikuti RMO, menjadi ajang bagi Anita dan Naufal untuk mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan sebagai seorang mahasiswa pre-klinik pada bidang tersebut. Karena di kompetisi ini mereka tidak hanya menjawab soal, tetapi juga menganalisis kasus, kemampuan klinis, hingga mempresentasikan pemikiran terkait suatu masalah klinis.

Dalam mempersiapkan lomba, mereka dibimbing oleh dosen dr. Yoga Waranugraha, Sp.JP, dr. Aditya Sri Listyoko, Sp.P, dan dr. Hendy Setyo Yudhanto, Sp.PA.

“Selain itu kami juga berlatih dan belajar bersama dengan senior kami, juga belajar secara mandiri dari berbagai referensi, pedoman klinis, serta mengerjakan latihan soal untuk melatih kami berpikir kritis saat dihadapkan dengan kasus klinis,” katanya.

Selain Kardiorespirasi, terdapat lima cabang lain yang dipertandingkan dalam ajang ini, yakni Penyakit Infeksius, Neuropsikiatri, Digestif, Genito-urinari, dan Muskuloskeletal.

“Di sini kami berkesempatan bertemu dan bersaing dengan delegasi unggulan dari berbagai Fakultas Kedokteran. Tidak hanya semata-mata mengejar juara, ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan ini kami harap juga dapat kami amalkan untuk mengedukasi dan membantu banyak orang, serta bermanfaat untuk masa depan kami sebagai seorang dokter,” pungkasnya.

Selanjutnya, mereka akan bertanding dalam Indonesian Medical Olympiad (IMO) 2021, yakni olimpiade kedokteran tingkat nasional yang diikuti oleh delegasi terbaik dari seluruh fakultas kedokteran di Indonesia. [Irene]